KUDUS, Harianmuria.com – Menyusul desa yang terdampak banjir di Kabupaten Kudus kian meluas, jumlah pengungsi juga terus meningkat dan saat ini mencapai 1.076 jiwa.
“Jika sehari sebelumnya jumlah pengungsi sebanyak 961 jiwa, hari ini (6/1) bertambah menjadi 1.076 jiwa. Sedangkan desa terdampak sehari sebelumnya 28 desa, saat ini bertambah menjadi 30 desa,” kata Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus Munaji, Jumat (6/1).
Ia mengatakan, data pengungsi yang ada akan terus dimutakhirkan mengikuti perkembangan situasi mengenai desa terdampak banjir.
Warga yang mengungsi karena banjir dari Kecamatan Mejobo ada sembilan desa, yakni Desa Temulus, Mejobo, Payaman, Gulang, Hadiwarno, Kesambi, Kirig, Jojo, dan Golantepus.
Sementara dari daerah yang terdampak banjir di Kecamatan Jati, berasal dari lima desa, meliputi Desa Jati Wetan, Tanjung Karang, Jetis Kapuan, Pasuruan Lor, dan Jati Kulon. Sedangkan dari Kecamatan Undaan ada empat desa, meliputi Desa Karangrowo, Ngemplak, Undaan Lor, dan Wates.
Untuk desa terdampak di Kecamatan Kaliwungu ada tambahan tiga desa menjadi tujuh desa, yakni Desa Setrokalangan, Kedungdowo, Blimbing Kidul, Banget, Garung Kidul, Prambatan Lor dan Gamong.
Sedangkan Kecamatan Jekulo juga ada tambahan satu desa menjadi empat desa, meliputi Desa Bulungcangkring, Bulung Kulon, Sadang, dan Gondoharum.
Meningkatnya jumlah pengungsi juga menambah tempat pengungsian menjadi 12 lokasi. Di antaranya ada yang menempati gedung DPRD Kudus, tempat ibadah, balai desa, gedung PKK, SD, serta TPQ.
Selain menggenangi pemukiman penduduk, banjir juga menggenangi areal persawahan di lima kecamatan dengan total luas areal sawah mencapai 8.095 hektare.
Munaji menerangkan, untuk memenuhi kebutuhan makan dan minum sehari-hari warga selama di pengungsian sudah disiapkan dapur umum. Makanan disiapkan secara prasmanan dan sebagain dibungkus untuk memenuhi kebutuhan makan warga yang masih bertahan di rumah. (Lingkar Network | Anta – Harianmuria.com)