KUDUS, Harianmuria.com – Sebanyak 251 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) tercatat di Kabupaten Kudus hingga pekan ke-18 tahun 2025. Meskipun tidak ada laporan kematian, Bupati Kudus Sam’ani Intakoris menekankan pentingnya penguatan upaya pencegahan untuk menghindari peningkatan kasus.
Penegasan tersebut disampaikan Bupati Sam’ani saat menghadiri Pertemuan Lintas Sektor Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) Penanggulangan Dengue di Hotel @Hom Kudus, Selasa (20/5/2025).
Sam’ani mengajak seluruh pemangku kepentingan, termasuk Organisasi Perangkat Daerah (OPD), tenaga kesehatan, dan organisasi profesi, untuk berkolaborasi dalam menanggulangi penyebaran DBD.
“Permasalahan DBD ini tanggung jawab kita bersama. Jangan menunggu terjadi lonjakan kasus. Mulailah dari hal sederhana seperti Jumat bersih, menjaga lingkungan rumah, dan tidak bergantung pada fogging,” tandasnya.
Bupati juga menekankan pentingnya edukasi berkelanjutan mengenai bahaya dan penanganan DBD. Menurutnya, Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) lebih efektif dan berkelanjutan dibandingkan fogging yang berpotensi menimbulkan resistensi nyamuk.
Kepala Dinas Kesehatan Kudus Andini Aridewi melaporkan bahwa kasus DBD saat ini didominasi oleh anak-anak usia 5–14 tahun. Meskipun tren kasus menunjukkan penurunan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, kewaspadaan dan upaya penanganan perlu diperkuat untuk mencegah kematian dan lonjakan kasus.
“Sejak 2022 hingga 2024, kasus memang mengalami penurunan, tapi kasus kematian sempat menjadi perhatian. Tahun ini, sampai minggu ke-18, tercatat 251 kasus tanpa kematian. Semoga tidak bertambah,” kata Andini.
Lebih lanjut, Andini berharap Pokjanal Dengue dapat menjadi forum evaluasi dan perumusan langkah strategis antarsektor. Kolaborasi lintas program, lintas instansi, dan organisasi profesi seperti PPNI serta apoteker juga diharapkan terlibat langsung ke masyarakat untuk edukasi dan pencegahan.
“Masing-masing sektor tersebut nantinya akan bekerja sesuai dengan tupoksinya, kemudian dievaluasi. Indikator-indikator penanganannya akan terus dievaluasi secara berkala,” jelasnya.
(FAHTUR ROHMAN – Harianmuria.com)