SEMARANG, Harianmuria.com – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) mulai merealisasikan program pembangunan rumah apung dan relokasi bagi warga terdampak rob di Dusun Timbulsloko, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak. Program ini bagian dari langkah penanganan bencana rob yang kerap melanda wilayah pesisir utara Jateng.
Dalam tahap awal, Pemprov Jateng melalui Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperakim) telah memulai pembangunan tiga unit rumah apung, dengan target total 110 rumah yang akan dibangun secara bertahap.
“Hari ini kami mulai pembangunan tiga rumah apung. Ini adalah bentuk nyata penanganan rob, bukan hanya dari sisi pengendalian air, tapi juga penyelamatan permukiman,” kata Plt Kepala Bidang Perumahan Disperakim Jateng Maharani Tri Hapsari seperti dikutip Antara, Jumat, 13 Juni 2025.
Selain rumah apung, Pemprov juga menjalankan program relokasi bagi warga yang memiliki lahan di lokasi lebih aman. Dua unit rumah sudah mulai dibangun di Desa Blerong dan Tambakroto sebagai bagian dari fase awal relokasi.
“Warga yang punya lahan bisa memilih relokasi. Kami bantu pembangunan rumahnya. Ada 107 warga lainnya yang akan difasilitasi sesuai pilihan: tetap di rumah apung atau pindah ke lokasi baru,” tambah Maharani.
Muslim, warga Dusun Timbulsloko, menjadi salah satu penerima manfaat rumah apung. Ia mengungkapkan rasa syukurnya karena selama ini rumahnya selalu tergenang air laut akibat rob yang makin parah sejak 2017.
“Saya sudah tiga kali meninggikan rumah, tapi tetap tergenang. Rumah apung ini sangat membantu kami untuk hidup lebih nyaman,” tuturnya.
Sementara itu, Romani, warga lain yang tinggal bersama istri dan dua anak, juga menyambut gembira pembangunan rumah apung tersebut.
“Rumah kami sudah jelek dan separuhnya selalu tergenang rob. Tidak pernah membayangkan bisa tinggal di rumah yang aman dan layak seperti ini,” katanya.
Program rumah apung dan relokasi ini menjadi bagian dari komitmen Pemprov Jateng untuk memberikan solusi menyeluruh atas bencana rob yang berdampak besar terhadap infrastruktur dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat pesisir.
(LINGKAR NETWORK – Harianmuria.com)