JAKARTA, Harianmuria.com – Tina Astari, istri Menteri Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) RI Maman Abdurrahman, tengah menjadi sorotan publik dan warganet. Perhatian muncul setelah tersebarnya surat resmi yang memuat permintaan fasilitas negara untuk mendukung kegiatan Tina selama ‘tur budaya ‘Misi Budaya’ ke beberapa negara Eropa.
Surat yang ditandatangani secara elektronik oleh Sekretaris Kementerian UMKM, Arif Rahman Hakim, menjelaskan agenda selama 14 hari mulai 30 Juni hingga 14 Juli 2025. Rute tur tersebut meliputi negara-negara seperti Turki (Istanbul), Bulgaria (Pomorie dan Sofia), Belanda (Amsterdam), Belgia (Brussels), Prancis (Paris), Swiss (Lucerne), hingga Italia (Milan).
Dalam surat tersebut, Kementerian UMKM meminta dukungan dan pendampingan penuh dari berbagai pihak, mulai dari kedutaan besar hingga konsulat jenderal RI di negara tujuan, seperti KBRI Sofia, Brussel, Paris, Bern, Roma, Den Haag, dan KJRI Istanbul. Surat ini juga dikirimkan tembusan ke Menteri UMKM dan Direktorat Eropa I dan II di Kementerian Luar Negeri.
Namun, yang menjadi sorotan utama publik adalah status Tina yang bukan merupakan pejabat ataupun staf di lingkungan Kementerian UMKM. Hal ini memunculkan pertanyaan terkait legalitas penggunaan fasilitas negara untuk agenda yang melibatkan keluarga pejabat.
“Ini benar-benar istri Menteri UMKM yang minta pendampingan untuk misi budaya? Bukannya itu ranah Ditjen Kebudayaan?” tulis seorang netizen.
Selain itu, detail kegiatan dalam ‘misi budaya’ tersebut tidak diuraikan secara jelas, termasuk dampaknya terhadap sektor koperasi dan UMKM. Banyak netizen mempertanyakan urgensi dan alasan penggunaan anggaran negara untuk perjalanan yang dinilai kurang transparan ini.
Tina Astari dikenal publik sebagai artis FTV dan sinetron sejak era 2000-an. Setelah menikah dengan Menteri UMKM Maman Abdurrahman, Tina mengurangi aktivitas di dunia hiburan dan lebih fokus pada keluarga.
Ia juga aktif di organisasi Dharma Wanita di lingkungan kementerian, terutama di bidang keuangan dan organisasi internal. Meski kerap mendampingi suami dalam kegiatan resmi, Tina tidak menjabat posisi struktural.
Kegiatan seperti tur budaya ke luar negeri dengan menggunakan fasilitas negara dianggap hal baru dan kontroversial. Warga menyoroti batasan etis serta penggunaan anggaran publik untuk kegiatan yang dinilai belum jelas manfaatnya.
Publik berharap ada klarifikasi dari pihak terkait demi menjaga transparansi dan akuntabilitas penggunaan fasilitas negara.
(CEPPY BACHTIAR – Harianmuria.com)