JEPARA, Harianmuria.com – Kabupaten Jepara mendapatkan pasokan beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Beras (SPHP) mencapai 177.250 kilogram. Hal ini diungkap Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jepara Eriza Rudi Yulianto, Senin (20/2).
“Beras sebanyak itu didistribusikan kepada sejumlah toko ritel dan distributor beras,” ujarnya.
Berdasarkan laporan yang diterima per 30 Januari 2023, ada enam ritel di sejumlah tempat yang mendapat pasokan beras tersebut. Diantaranya pedagang ritel di Pasar Mindahan, Pasar Ngabul, Pasar Jepara Satu, dan di Pecangaan.
Eriza menyebut, jumlah beras yang disalurkan kepada masing-masing pedagang bervariasi antara 500 kilogram hingga 5.000 kilogram. Sementara pendistribusiannya masing-masing mencapai 64.7050 kilogram .
“Total penyaluran SPHP beras Perum Bulog di Kabupaten Jepara hingga 30 Januari 2023 sebanyak 10.000 kilogram melalui toko-toko ritel dan 167.250 kilogram melalui distributor,” ujarnya.
Sedangkan harga penebusannya sebesar Rp 8.300 per kilogram dari gudang, dan harga jual dari distributor kepada jaringan sebesar Rp 8.900 per kilogram. Penjualan beras medium kepada konsumen oleh toko ritel rata-rata Rp 9.400 per kilogram, sedangkan HET sebesar Rp 9.450 per kilogram.
Lain dengan kondisi sebelumnya, harga beras kelas premium per kilogram bisa mencapai Rp 14.000 per kilogram. Setelah ada penggelontoran beras dari Bulog diharapkan harga jual beras di pasaran bisa turun.
Selain itu, pihaknya mengaku penjualan beras program SPHP tersebut juga diinformasikan melalui banner yang terpasang. (Lingkar Network | Anta – Harianmuria.com)