KUDUS, Harianmuria.com – Pondok Pesantren (Ponpes) Roudlotul Jannah Kudus memiliki tradisi tersendiri dalam meningkatkan keimanan dan ketaqwaan selama bulan Ramadan. Tradisi itu ialah menargetkan khatam Al-Qur’an sebelum lebaran.
“Setiap memasuki bulan suci Ramadan, Pondok Pesantren Roudlotul Jannah selalu mengadakan kegiatan yang sudah menjadi rutinitas di sini dan kami akan meningkatkan intensitas untuk menargetkan secepatnya selesai,” ujar Pengasuh Pondok Pesantren Roudlotul Jannah, Gus Muhammad Afham Ulumi pada Minggu (2/4).
Kegiatan tersebut selalu berlangsung khidmat dan penuh kekhusyukan serta mampu memberikan ketenangan sekaligus kedamaian bagi para santri.
“Keutamaan dan pahala tadarus Al-Qur’an di bulan Ramadan dapat menjadi penerang di dalam kubur dan pembawa syafaat di hari kiamat kelak. Apalagi pahalanya dilipatgandakan oleh Allah SWT,” paparnya
Gus Afham mengatakan, aktivitas santri waktu Ramadan kurang lebih sama seperti agenda sehari-hari Pengasuh Pondok Pesantren Roudlotul Jannah. Hanya saja ada sedikit penambahan tradisi pesantren sebagai bentuk menyemarakkan bulan Ramadan seperti tadarus usai salat tarawih.
“Itu penambahan hanya bersifat momentum saja. Karena, kalau kita lihat sekarang, budaya tadarus Al-Qur’an sudah ada hampir di setiap masjid atau musala ada,” katanya.
Pihaknya menyebut, maksud ditambahkannya aktivitas tadarus Al-Qur’an adalah untuk mengenalkan tradisi tadarus kepada para santri. Hal tersebut bertujuan agar santri dapat meneruskan tradisi tersebut di masryarakat.
Selain melestarikan tradisi tadarus Al-Qur’an, Pondok Roudlotul Jannah juga menambah intensitas mengaji kitab. Yakni selama Ramadan, pengajian kitab dilakukan sebanyak dua sampai tiga kali dalam sehari.
“Dengan menambahi atau sedikit mengubah kegiatan yang baru, kegiatan yang dirasa lebih baik dan lebih bermanfaat faedahnya dibandingkan kegiatan sebelumnya,” paparnya.
Gus Afham berharap, tradisi Ramadan yang ada di pesantren dapat terus di lestarikan dan dilanggengkan oleh para santri manakala sudah meninggalkan pesantren.
“Semoga tradisi yang sudah dilaksanakan didalam pesantren bisa dikembangkan di lingkungan nya masing-masing kelak. Semoga kita diberikan kelancaran, syafaat dan kemudahan dalam melafalkan ayat-ayat Al-Qur’an,” tandasnya. (Lingkar Network | Ihza Fajar – Harianmuria.com)