REMBANG, Harianmuria.com – Angka stunting di Kabupaten Rembang terbilang cukup rendah jika dibandingkan angka rata-rata Provinsi dan Nasional. Oleh sebab itu, rombongan Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat mengunjungi Kabupaten Rembang.
Hal itu disampaikan oleh Kepala BKKBN Pusat, Hasto Wardoyo dalam kunjungan ke Rembang yang terpusat di Pendopo Museum Kartini, Minggu (15/5) kemarin. Hasto Wardoyo mengungkapkan bahwa angka stunting di Kabupaten Rembang berada di kisaran angka 18 persen. Sedangkan untuk angka stunting tingkat provinsi Jawa Tengah 20,4 persen dan angka stunting tingkat nasional 24,4 persen.
“Saya juga ingin belajar dari Rembang, karena Rembang ini angka stunting dibanding rata-rata Nasional juga lebih rendah, dibanding angka rata-rata Provinsi juga rendah. Dan itu angka resmi dari SSGI (Studi Status Gizi Indonesia),” terangnya.
DPD RI, Sytha Ajak Seluruh Elemen Tangani Stunting
Hasto menyebutkan bahwa, secara global masih ada 7 provinsi di Indonesia yang angka stunting (anak gagal tumbuh akibat kurang gizi) di atas 30 persen. Paling tinggi adalah Provinsi Nusa Tenggara Timur, mencapai 37 persen.
“Kalau angkanya di atas 30 persen, membuat Indonesia di mata dunia masih merah. Yang di atas 30 persen, ada 7 provinsi,” jelasnya.
Anggota Komisi IX DPR RI, Edy Wuryanto mengingatkan bahwa, target pemerintah menurunkan stunting pada angka 14 persen di tahun 2024 mendatang. Maka ia mendorong, supaya peran tenaga pendamping di tingkat desa ditingkatkan, agar masalah stunting bisa selesai.
Wabup Rembang Ajak RS Swasta dan RSUD Saling Bersinergi
“Tinggal 2 tahun lho ini. Termasuk Kabupaten Rembang untuk menuju 14 persen, masih perlu kerja keras. Peta keluarga sudah dipetakan, harus diintervensi,“ kata Edy.
Sementara itu, Bupati Rembang, Abdul Hafidz memastikan, penanganan stunting akan dikerjakan beramai-ramai. Di wilayahnya, sudah dipayungi Peraturan Bupati (Perbup) agar berjalan dengan arah yang jelas.
“Stunting tidak bisa ditangani satu lembaga saja, semua pihak mesti saling terintegrasi. Secara masif, semua mengeroyok. Kita sudah punya Perbup penanganan stunting,“ tandasnya. (Lingkar Network | R. Teguh Wibowo – Harianmuria.com)