BLORA, Harianmuria.com – Terhitung mulai tanggal 10 – 23 Juli 2023, Polres Blora akan menggelar Operasi Patuh Candi. Operasi kali ini akan menyasar pelanggaran kasat mata mulai dari kelengkapan kendaraan hingga penggunaan knalpot brong.
Kasatlantas Polres Blora, AKP Noach Hendrik mengungkapkan operasi lalu lintas dirasa sangat penting mengingat sepanjang Januari hingga Juni 2023 tahun ini grafik kecelakaan di Kabupaten Blora terjadi peningkatan.
“Iya, nanti serentak. Bagi yang melanggar nanti kita tilang. Tak ingin terus melonjak, diharapkan Operasi Patuh Candi 2023 ini bisa mengurangi,” jelasnya.
Berdasarkan data per Januari 2023 total ada 39 kasus kecelakaan, 7 diantaranya meninggal dunia dan 42 luka ringan. Lalu pada Februari 2023 angkanya semakin naik, yakni terjadi 41 kasus laka, 8 orang dinyatakan meninggal dunia dan 41 orang luka ringan.
Tingginya angka kecelakaan, menurut AKP Noach, salah satu faktornya adalah karena pelanggaran lalu lintas. Mulai dari tidak memiliki SIM karena usia masih belum cukup umur, knalpot brong, tak memakai helm standar yang bisa mengakibatkan kefatalan bila terjadi kecelakaan.
“Kalau dibiarkan, bulan ini dan bulan depan bisa semakin parah. Ini akan terus kita tekan. Sampai kami buat edaran larangan siswa berangkat ke sekolah mengendarai motor beberapa waktu lalu, supaya kecelakaan tidak semakin tinggi,” terangnya.
Terpisah, Kepala Unit Penegakan Hukum (Gakkum), Ipda Sunny mengungkapkan, total kecelakaan selama tahun 2022 mencapai 370 kasus. Jika dirata-rata setiap bulan, angkanya cukup tinggi.
Terkait mulai digalakkannya kembali operasi di lapangan, Sunny menyebutkan, hasil penilangan pada Januari 2023 ini mencapai 115 tilang. Untuk bulan Februari semakin naik yakni 345 penilangan.
“Kita tidak ingin tingginya laka 2022 terulang di tahun 2023 ini, Artinya, semakin tinggi pula pelanggaran yang terjadi dilapangan,” pungkasnya. (Lingkar Network | Hanafi – Lingkarjateng.id)