PATI, Harianmuria.com – Warga Desa Tunjungrejo, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati membutuhkan bantuan material. Bantuan tersebut untuk membenahi rumah mereka yang hancur akibat banjir di Pati.
Muhammad Ali Zuhdi, Kepala Desa Tunjungrejo menuturkan, pihaknya masih kekurangan bantuan untuk membetulkan rumah warga yang rusak. Sejauh ini pihaknya baru mendapatkan bantuan sebesar Rp 100 juta. Bantuan itu bakal dibagi ketujuh rumah warga yang terdampak banjir.
“Buat yang rusak ringan mendapat Rp 3 juta, Rp 5 juta untuk rusak sedang, Rp 7 juta untuk yang rusak parah, dan Rp 10 juta untuk rumah yang hanyut,” ujarnya.
Sementara, bantuan berupa makanan sejauh ini masih aman. Ia mengatakan, stok bantuan makanan yang ada saat ini masih cukup hingga beberapa minggu ke depan.
“Suplai logistik 2 Minggu ke depan cukup. Namun, harapan kami ada donasi kembali untuk pembangunan rumah, berupa uang tunai maupun bahan material,” ujarnya.
Sebelumnya telah diberitakan, bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati bakal meminta bantuan Bank Jateng melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) untuk memperbaiki rumah warga di Kecamatan Margoyoso, yang mengalami kerusakan akibat banjir bandang.
“Selain meminta bantuan Bank Jateng, kami juga akan mengajukan bantuan kepada Baznas dan dari anggaran APBD Pati,” ungkap Bupati Pati, Haryanto, Selasa (19/7).
Ia mengungkapkan, Pemkab Pati tetap berkomitmen menyelesaikan permasalahan tersebut. Tercatat ada 14 rumah warga di Desa Bulumanis Kidul dan 18 rumah warga di Desa Tunjungrejo yang terdampak banjir bandang pada 14 Juli 2022.
Bahkan, kata dia, ada rumah warga yang hilang terbawa arus banjir bandang, sehingga harus segera ada bantuan pembangunan rumah karena tidak mungkin mengungsi dalam waktu lama. Sementara, estimasi kerugian akibat banjir bandang tersebut, diperkirakan mencapai Rp 32 miliar.
Ia menegaskan bahwa upaya-upaya pemerintah saat ini sudah maksimal untuk membantu penanganan banjir bandang dengan dua prioritas. Di antaranya penanganan warga yang terkena dampak cukup parah, sehingga tidak bisa memasak lantaran rumahnya hilang tersapu banjir dengan menyiapkan dapur umum.
Kemudian, kata Bupati Haryanto, Pemkab Pati memfokuskan untuk penanganan tanggul sementara guna mengantisipasi jika ada hujan turun yang dapat mengakibatkan luapan air.
“Karena tanggul ini merupakan upaya untuk mencegah agar tak terjadi ketika ada banjir. Setelah tanggul, kemudian pembersihan lahan yang ada di sekitarnya kemudian dilanjutkan pembangunan rumah,” ujarnya. (Lingkar Network | Aziz Afifi – Harianmuria.com)