JEPARA, Harianmuria.com – Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah sudah mulai menurun. Total masih ada 49 hewan ternak yang terjangkit virus PMK per 5 Februari 2025.
Meski secara umum kasus ini sudah melandai, namun kondisi pasar hewan masih terbilang sepi jika dibandingkan dengan sebelum adanya penyebaran virus PMK di Kabupaten Jepara.
“Sebenarnya pedagang sangat antusias terhadap pasar hewan, namun para peternak lebih cenderung menahan diri, dan memilih hewan yang sehat dan tervaksin,” kata Kepala Bidang (Kabid) Peternakan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Jepara Mudhofir, Rabu (5/2/2025).
Mudhofir menyampaikan bahwa kondisi pasar hewan saat ini aman dan terkendali, meskipun ada pedagang nakal yang masih membawa sapi yang terduga terjangkit PMK. Namun, sebelum sapi tersebut turun dari truk, sudah dikeluarkan oleh petugas dari area pasar.
“Mayoritas pedagang nakal dari luar daerah. Kami dibantu Polres dalam penertiban ini,” ucapnya.
Pihaknya memulangkan hewan yang terindikasi PMK dari pasar sebagai bentuk upaya pencegahan dan penindakan. Selain itu, ia juga mengedukasi kepada para pembeli untuk tidak membeli hewan yang sakit.
“Kami juga tekankan untuk mengkarantina terlebih dahulu hewan ternak yang baru dibeli dari pasar, ditakutkan menjadi penular,” ujarnya.
Menurutnya, penurunan transaksi di pasar hewan mengakibatkan pendapatan pedagang anjlok.
“Perlu kerja sama antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara, pedagang, dan pembeli di pasar hewan dalam mengatasi kasus ini. Kami rasa mereka sudah menyadari kondisi tersebut,” jelasnya.
Sementara itu, lanjut dia, peternak di Kabupaten Jepara sangat sadar terhadap pentingnya vaksinasi hewan ternak. “Total ada 800 dosis vaksin yang didistribusikan untuk hewan ternak di Desa Bawu dan Batealit, Kecamatan Batealit, Kabupaten Jepara,” sebutnya. (MUHAMMAD AMINUDIN – Harianmuria.com)