KUDUS, Harianmuria.com – Pondok Pesantren (Ponpes) Yanbu’ul Qur’an Kudus dinilai memiliki model pembelajaran Al-Qur’an yang efektif bagi para santri. Pola menghafal Al-Qur’an dalam metode Yanbua ini pun dilirik ponpes lain untuk bisa diadopsi.
Salah satunya yakni pesantren Islamic Boarding Tahfidz School (IBTS) Salatiga. Direktur Boarding IBTS Salatiga, Ahmad Amirudin menyampaikan pihaknya ingin mengadopsi pembelajaran atau metode menghafal Al-Qur’an ala Yanbu’ul Qur’an Kudus.
“Kami ingin adopsi pola menghafal Al-Qur’an metode Yanbua. Kemudian, menjajaki peluang kerjasama langsung dengan Yanbu’ul Qur’an Kudus,” terang Ustaz Amir sapaan akrabnya, Selasa (30/1/2024).
Ia menambahkan, Pesantren IBTS Salatiga selama ini telah menjalankan program hafalan kitab suci. Hanya saja, prosesnya masih kurang maksimal. Sehingga, metode Yanbua yang sudah teruji selama 75 tahun dapat diterapkan.
Alumni Pondok Pesantren Yanbu’ul Qur’an Kudus itu mengaku, Pesantren IBTS baru berdiri sekira 1,5 tahun. Kemudian, selain fasilitas pesantren juga dilengkapi sekolah formal mulai jenjang SMP dan SMA.
Sementara itu, Dewan Penasehat Yanbu’ul Qur’an Kudus KH Ulinnuha Arwani mengaku, menyambut baik peluang kerjasama dalam pengelolaan pesantren khusus penghafal Al-Qur’an.
KH. Ulinnuha berpesan agar dalam membesarkan ilmu Al-Qur’an tidak boleh tanggung-tanggung. Selama diawali niat baik, kemudian diikuti proses baik dan siap menerapkan sistem seperti Yanbu’ul Quran, metode Yanbua boleh saja diadopsi.
“Jangan lupa mengawali setiap proses dengan memperbanyak bacaan surah Al-Fatihah. Karena, itu (surah) keutamaannya banyak satu diantaranya saat memiliki hajat (kepentingan) seperti adopsi kurikulum disini, atau apa pun,” ujarnya. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus Syarifa – Harianmuria.com)