JEPARA, Harianmuria.com– Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jepara Haizul Maarif dalam dialog interaktif menjaring aspirasi masyarakat (Jaring Asmara) di Radio R-lisa FM, Berbicara mengenai seni budaya Indonesia tentu menjadi salah satu kekayaan Negeri yang kita cintai ini. Tentu hal ini menjadi jadi tanggung jawab generasi muda sebagai generasi penerus bangsa untuk menjaga dan melestarikannya. Hal ini disampaikan.
“Wajib hukumnya untuk melestarikan seni budaya warisan nenek moyang pada generasi muda. Pemerintah melalui perannya memiliki kewajiban untuk membuat kebijakan serta dukungan anggaran guna mencapai tujuan tersebut,” kata gus Haiz
Dialog yang dipandu Muhammad Safrudin dari Diskominfo Jepara ini mengambil tema melestarikan seni dan budaya tradisional. Hadir sebagai narasumber pendamping Amin Ayahudi Sekretaris Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Jepara.
Menurut gus Haiz, upaya pelestarian seni dan budaya tradisional tersebut perlu adanya ruang atau kesempatan para seniman untuk melakukan pertunjukan terutama di ruang publik. Selain untuk menumbuhkan kecintaan terhadap seni budaya warisan leluhur juga sebagai ajang pengenalan terutama generasi muda bangsa.
“Hal ini penting sekali agar seni tradisional ini tidak punah tergerus kemajuan zaman” terangnya.
Ia mencontohkan munculkan budaya baru akibat globalisasi sangat kuat pengaruhnya terhadap generasi muda. “Kadang kita tanpa disadari malah gandrung dengan budaya luar padahal kita sendiri punya kebudayaan dan seni yang tidak kalah menariknya dengan budaya asing. Bahkan orang asing malah terpesona melihat budaya kita” tandas gus Haiz.
Untuk itu ia mendorong bagaimana kita membangun kesadaran bersama nguri-nguri budaya sendiri dan terus mengembangkan kreatifitas agar semakin menarik.
“Mungkin bisa dikemas melalui pekan festival seni dan budaya” terangnya menjelaskan.
Bagaikan gayung bersambut Amin Ayahudi Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan mengatakan bahwa, pemerintah memiliki program khusus dalam upaya pelestarian seni budaya tradisional ini melalui agenda kegiatan pemerintah baik secara temporer maupun seremonial.
“Di setiap even kegiatan pemerintah selalu selipkan pertunjukan seni diawal pembukaan acara, seperti tarian-tarian” katanya.
Dikatakan baru-baru ini melaui pesta lomban dan festival kupat lepet juga diselipi pertunjukan Wayang Kulit, Rebana serta pertunjukan tari. “Tidak hanya itu diacara hari jadi Jepara juga kita mendorong adanya pertunjukan seni dan budaya yang dapat dilihat dan dinikmati masyarakat” terangnya.
Berbicara seni budaya tradisional ini Amin juga mengakui saat ini beberapa seni tradisional terutama seni pertunjukkan rakyat ada yang sudah punah dan mulai ditinggalkan penggemarnya. Ia mencontohkan seperti seni Emprak, Wayang Klitik dan Wayang Orang yang jarang ada pertunjukkan. Ia berharap bukan hanya pemerintah saja yang peduli tapi semua pihak, terutama masyarakat luas dalam membangun kepedulian terhadap seni budaya tradisional. “Selain itu seniman juga harus mampu berinovasi dan berkreasi agar karyanya diminati masyarakat” pungkas amin. ( Lingkar Network I Harianmuria.com )