PATI, Harianmuria.com – Hari Sumpah Pemuda kali ini mengambil tema “Bersatu Bangun Bangsa”. Tema ini memberikan pesan mendalam kepada pemuda bahwa bersatu tidak hanya berkumpulnya pemuda secara jasmani dan fisik belaka, namun juga harus disertai dengan satunya pemikiran, satunya pemahaman dan satunya tekad dalam menggapai tujuan yang sama. Yaitu kemandirian dan kesejahteraan.
“Bersatu masih merupakan PR bagi bangsa ini, karena itu kata bersatu tidak boleh hanya sebatas cerita, tulisan slogan atau retorika belaka. Bersatu harus bisa diwujudkan secara jasmani dan pemikiran, satu pemahaman demi tujuan yang sama, kemandirian dan kesejahteraan. Dengan demikian baru bisa membangun bangsa,” tegas Camat Dukuhseti Agus Sunarko, pada upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-94 di halaman kantornya, Jumat (28/10).
Dalam Upacara peringatan yang dihadiri oleh Para Kiayi Ulama dari Tanfidziah dan Rois Suriah MWC NU Kecamatan Dukuhseti beserta para banom yang meliputi pemuda Anshor Banser, Muslimat Fatayat, IPNU/IPPNU, Laziz NU, kemudian unsur Pemuda lainnya yang teridiri dari Karang Taruna dan Pramuka.
Serta jajaran Instansi Pemerintah mulai dari Kapolsek, Danramil, OPD Tingkat Kecamatan serta jajaran pegawai Kecamatan, Kepala Desa dan Sekretaris Desa, Camat Dukuhseti Agus Sunarko melanjutkan makna penting Pemuda dalam pembangunan bangsa dimana Pemuda hari ini adalah tokoh-tokoh yang akan berperan di masa depan.
“Pemuda tidak boleh susah. Harus sejahtera dulu baru bisa membantu orang lain yang sedang susah. Bagaimana mau membantu orang lain, bagaimana akan membangun bangsa jika diri sendiri masih susah. Tahu kan maksud saya?,”jelasnya pada peserta upacara.
Dikatakan, bukan hanya menjadi pelaku penting dalam membangun ketangguhan bangsa, tetapi juga menjadi tulang punggung untuk melanjutkan tongkat estafet menuju kejayaan bangsa dan negara. Untuk itu niat baik saja tidak cukup, harus disertai dengan cara yang benar dan baik, biar hasilnya juga baik.
“Mari kita kawal jalannya pemerintahan dan pembangunan. Niat baik saja tidak cukup. Niat baik harus disertai dengan cara yang benar biar hasilnya juga baik, pastikan kegiatan pembangunan dapat dinikmati oleh warga setempat,” pesan Agus penuh makna.
Upaya pemberdayaan dan pengembangan pemuda menjadi kreatif, inovatif, kolaboratif dan mandiri serta berkarakter mulia perlu dikembangkan. Agar pemuda dapat menghadapi situasi yang tidak menguntungkan dan mampu mencapai prestasi tinggi.
“Dan ini adalah momentum untuk meningkatkan semangat bersama membangun bangsa dalam satu kesepahaman dan satu tujuan dalam wadah NKRI,” pungkasnya. (Lingkar Network | Harianmuria.com)