KUDUS, Harianmuria.com – Sedikitnya 225 pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) telah menerima bantuan alat usaha dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus. Bantuan ini diserahkan langsung oleh Bupati Kudus HM Hartopo pada sejumlah perwakilan pelaku usaha di kantor Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disnakerperinkop dan UKM), Jumat (20/1) lalu.
Pemberian bantuan ini diberikan sebagai upaya untuk menggeliatkan UMKM di Kota Kretek. Pemberian bantuan ini, diharapkan mampu mengembangkan pelaku UMKM yang berjuang memulihkan perekonomian pasca pandemi Covid-19.
Pemberian bantuan alat produksi bagi pelaku UMKM ini bekerjasama dengan program CSR dari Bank Jateng.
Bupati Kudus HM Hartopo menjelaskan, pemberian bantuan ini merupakan salah satu bentuk perhatian pemerintah daerah kepada para pelaku usaha.
“Bantuan ini diambilkan dari Dana Insentif Daerah (DID) dan ada juga bantuan dari Bank Jateng. Semoga ini bisa membantu para pelaku UMKM untuk terus bangkit dari pandemi,” katanya.
Selain itu, Hartopo berharap para penerima bisa memanfaatkan bantuan alat produksi yang diberikan untuk mengembangkan usahanya.
“UMKM bisa berinovasi dan berkreasi agar produknya bisa terus berkembang,” ucapnya.
Penerima bantuan alat produksi ini terdiri dari pelaku UMKM mandiri, dan adapula yang lulusan dari Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Latihan Kerja (BLK) Disnakerperinkop dan UKM Kabupaten Kudus.
Menurut Hartopo, kehadiran pelaku UMKM menjadi fundamental untuk menggeliatkan perekonomian di Kabupaten Kudus.
“UMKM adalah fundamental pemulihan ekonomi di Kudus, kami akan terus dukung pertumbuhan pelaku usaha,” sebutnya.
Sementara itu, Kepala Disnakerperinkop dan UKM Kabupaten Kudus Rini Kartika Hadi Ahmawati mengungkapkan rincian dana pemberian bantuan alat produksi kepada pelaku UMKM ini. Disebutkanya, pemberian bantuan yang bersumber dari DID sebesar Rp 466 juta sedangkan Bank Jateng sebesar Rp 338 juta.
Pemberian bantuan alat produksi ini pun disesuaikan dengan kebutuhan pelaku UMKM. Diantarannya seperti kompor seribu api dan blender sebanyak 50 paket untuk pelaku UMKM makanan dan minuman.
Mesin jahit sebanyak 5 unit untuk pelaku UMKM konveksi dan pakaian jadi, serta mesin jahit sebanyak 18 unit untuk pelaku UMKM bordir. Kemudian, kain katun primisima sebanyak 30 roll untuk pelaku UMKM batik dan 3 unit mesin expresso untuk alumni pelatihan barista BLK Kudus.
“Ada juga bantuan paket makeup lengkap dengan kosmetik box hingga peralatan pembuatan hantaran yang kami berikan,” imbuhnya.
Ia mengatakan, bantuan alat produksi ini memang belum bisa diberikan kepada seluruh pelaku UMKM maupun alumni pelatihan di UPTD BLK Kudus. Meski demikan, pihaknya mengaku akan terus berupaya untuk membangkitkan kembali seluruh UMKM yang ada di Kota Kretek.
“Kami akan selalu memberikan pendampingan dan dukungan bagi pelaku UMKM di Kabupaten Kudus. Hal ini agar para pelaku UMKM bisa kembali bangkit pascapandemi,” ungkapnya.
Salah satu pelaku usaha asal Desa Rejosari, Kecamatan Dawe, Endang Lestari Ningsih mengucapkan terima kasih kepada Bupati Kudus dan jajaran, serta CSR atas bantuan alat produksi yang diberikan.
“Kami mewakili teman-teman mengucapkan terima kasih. Bahagia dan bersyukur karena telah dibantu. Semoga bermanfaat bagi kami dalam berkarya dan berinovasi untuk mengembangkan usaha,” ucapnya. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus Syarifa – Harianmuria.com)