KUDUS, Harianmuria.com – Sebanyak 256 Guru Raudhatul Athfal (RA) se-Kabupaten Kudus mengikuti workshop yang digelar Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA) Kabupaten Kudus di Gedung Serba Guna Graha Idola Gebog pada Selasa (14/3).
Workshop tersebut mengusung tema Pembelajaran Aktif, Kreatif, dan Menyenangkan Melalui Seni Gerak dan Lagu Anak Tematik Motorik, Steam dan Loose Part. Turut hadir pula Ceria Bocah Indonesia (CBI), Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Kudus dan IGRA Provinsi Jawa Tengah.
Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Kudus, Salma Munawwaroh mengatakan kegiatan workshop dihelat untuk lebih mengasah kreatifitas para guru RA.
“Jadi kegiatan workshop kali ini yaitu para guru nantinya dituntut melalui seni gerak dan lagu anak dengan bermain sambil bernyanyi membuat pembelajaran pada anak menjadi lebih efektif,” ujarnya.
Dirinya berharap, kedepannya semua guru dapat berkreasi seperti menciptakan lagu dengan gerakan meskipun hanya sederhana. Salma menyebut, kurikulum merdeka menuntut guru untuk tidak hanya menunggu instruksi dari atas namun bisa berkreasi sesuai dengan tujuan lembaganya masing-masing.
Sementara itu, Ketua IGRA Kabupaten Kudus sekaligus Kepala RA Istiqlal Ploso, Amalina melalui sekretarisnya Rohmah Alina mengaku kegiatan workshop yang dihadirinya itu sangat berguna bagi para guru agar memberikan pelajaran lebih kreatif dan menyenangkan.
“Nantinya guru tidak menggantungkan mencari lagu-lagu yang sudah ada saja tetapi bisa berkreasi untuk menciptakan lagu sendiri. Pelatihannya dari disini, tapi lagu yang diciptakan nanti juga dilakukan dengan gerakan-gerakan yang dikembangkan di sekolah,” paparnya.
Dirinya menjelaskan, pembelajaran di RA untuk anak usia 0 sampai 6 tahun akan menggunakan metode belajar dan bernyanyi agar lebih mudah dipahami dan diterima.
“Anak akan lebih mudah memahami sesuatu ketika terdapat lagu bersama dengan gerakan sehingga anak bisa memahami gerakan itu. Kemudian untuk kegiatannya mengajarkan cara bernyanyi dengan gerakan tangan dan gerakan tubuh agar lebih mudah dipahami, lebih menyenangkan dan mudah diterima anak,” katanya.
Disis lain, narasumber Ceria Bocah Indonesia (CBI) Yogyakarta, Agus Sukarno memberikan materi kepada para guru RA tentang lagu-lagu tematik yang dapat digunakan untuk sarana pembelajaran dan bermain anak. Selain mempermudah guru dalam menyampaikan materi, pembelajaran sambil bernyanyi akan membuat anak menjadi senang dan tidak cepat bosan.
“Lagu tematik itu didapatkan dari tema terdekat, yaitu aku hamba Allah, kemudian keluargaku, lingkunganku sampai yang terjauh adalah negaraku. Selain itu juga sharing dengan teman-teman tentang belajar bagaimana permainan anak tematik itu bisa lebih efektif,” tukasnya.
Selain itu, para guru juga diberikan materi tentang berbagai permainan tepuk seperti panca indra, tangan dan kaki yang dapat dipraktikkan kepada anak didik di kelas. Kemudian, pembelajaran STEAM (Sains Technology Engineering Art and Matematic) dan loose part (bahan terbuka yang nantinya bisa digunakan oleh anak untuk bermain).
“Jadi teman-teman disini nanti akan belajar untuk membuat infitasinya untuk pembelajaran steam itu lalu membuat peta konsep, membuat provokasi dan bagaimana bermain atau mengajar ke anak,” tandasnya.
Dirinya berharap guru-guru RA yang hadir dapat membagikan pembelajaran di workshop tersebut kepada guru lainnya, anak, dan orang tua. (Lingkar Network | Ihza Fajar – Harianmuria.com)