JEPARA, Harianmuria.com – Penjabat (Pj) Bupati, Edy Supriyanta meminta semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) menjalin sinergi dengan Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dalam menangani permasalahan sosial di Jepara. Hal ini ia ungkapkan dalam agenda Sinergitas Kepala OPD dan PKK yang berlangsung di Gedung Shima, Jepara pada Kamis (19/1).
Edy menilai, peran PKK di tengah masyarakat sangatlah penting. Sehingga apabila sinergitas terbangun antar keduanya, sejumlah perangkat OPD bersama PKK diharapkan dapat menjalankan tugasnya sesuai target.
Salah satu peran kerjasama antara OPD dan PKK yang disebutkan ialah penurunan angka stunting, perceraian, hingga penggunaan narkoba di Jepara.
“Harapannya seperti yang dikatakan presiden bahwa stunting ini dapat ditekan lebih rendah di bawah dua digit. Kedepannya dapat ditiru dengan keterlibatan PKK dan Dinkes. Biar bisa bagus, tentu ini akan lebih menjadi komitmen bersama dengan keterlibatan ranah tingkat daerah seperti PKK di Desa,” ujarnya.
Dari data yang ada saat ini, kasus stunting di Jepara mengalami penurunan. Seperti di tahun 2021, tingkat stunting mencapai 12 persen sekian. Kemudian turun menjadi 11 persen sekian persen di tahun 2022.
Di sisi lain, keterlibatan PKK Jepara juga diharapkan dapat menekan problematika masyarakat. Utamanya pernikahan dini yang juga sempat disinggung oleh Edy dalam agenda tersebut.
“Nah ini saya juga minta untuk pernikahan dini dapat ditekan. Termasuk juga yang cerai, karena banyak pemberitaan para wanita di Jepara berani menggugat minta cerai,” terangnya.
Edy mengungkapkan, Jepara termasuk daerah yang memiliki angka perceraian tinggi. Tercatat pada tahun 2021, Bumi Kartini menempati rangking pertama.
“Masalah tersebut perlu diperhatikan. Tapi jangan biarkan dan jangan sampai terlena, kalau ternyata Jepara dominasi orang yang cerai, ” lanjutnya.
Selain itu, adanya agenda singkronisasi juga diharapakan dapat menuntaskan keberadaan anak putus sekolah. Pasalnya, di Jepara sendiri terdapat 17.065 anak yang mengalami putus sekolah.
Selanjutnya, permasalahan tentang penggunaan narkoba dan minuman keras. Edy mengatakan, Kabupaten Jepara menduduki peringkat ketiga di Jawa Tengah kasus narkoba dan minuman keras.
Sebagai Pj Bupati Jepara, Edy meminta kepada OPD agar kedua kasus tersebut dapat ditekan setelah menjalin kolaborasi bersama PKK.
“Peran PKK, Dharma Wanita supaya membantu anak-anak kita untuk tidak masuk ke sana, tidak terjerumus lagi. Sehingga ini dapat di tekan. Dan Hari ini kepala dinas sengaja saya undang melibatkan PKK dalam semua permasalahan tadi. Supaya ikut bareng-bareng mengurangi permasalahan tadi itu,” ungkapnya.
Adapun Ketua PKK Kabupaten Jepara, Eka Edi Supriyatna meminta Kepala OPD segera melakukan sinergitas dengan PKK. Sehingga program kerja PKK dapat segara mungkin dilaksanakan.
“OPD semoga dapat bekerjasama PKK secepat mungkin. Karena memang PKK berperan penting. Terutama ke desa-desa,” ujarnya.
Eka sendiri berharap, pada tahun ini permasalahan yang disebutkan dapat ditekan dengan signifikan. Mengingat, upaya tersebut demi kepentingan banyak pihak dan menyelematkan generasi Kabupaten Jepara. (Lingkar Network | Aziz Afifi – Harianmuria.com)