Rabu, Juli 16, 2025
  • Box Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Kerjasama & Iklan
  • Disclaimer
  • Home
  • Nasional
    • Jabodetabek
    • Jawa Barat
    • DIY
    • Jawa Timur
  • Seputar Jateng
    • Pati
    • Kudus
    • Jepara
    • Rembang
    • Demak
    • Semarang
    • Blora
    • Grobogan
    • Kendal
  • Artikel
    • Kesehatan
    • Lifestyle
    • Parenting
    • Tips
    • Travelling
    • Silabus & RPP
    • Opini
  • Hukum & Kriminal
  • Politik
  • Pendidikan
  • HMTV
  • Box Redaksi
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
    • Jabodetabek
    • Jawa Barat
    • DIY
    • Jawa Timur
  • Seputar Jateng
    • Pati
    • Kudus
    • Jepara
    • Rembang
    • Demak
    • Semarang
    • Blora
    • Grobogan
    • Kendal
  • Artikel
    • Kesehatan
    • Lifestyle
    • Parenting
    • Tips
    • Travelling
    • Silabus & RPP
    • Opini
  • Hukum & Kriminal
  • Politik
  • Pendidikan
  • HMTV
  • Box Redaksi
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Artikel

Mental Illness dan Kanker, Apa Hubungannya?

by Sekar Sari
1 Februari 2023
in Artikel, Kesehatan
0 0
Ilustrasi orang yang terkena kanker dan mental illness. (Freepik/Harianmuria.com)

Ilustrasi orang yang terkena kanker dan mental illness. (Freepik/Harianmuria.com)

727
VIEWS
Share on FacebookShare on WatsApp

Zaman kini, mental illness atau gangguan mental sudah umum terjadi pada siapapun, terutama remaja. Menurut WHO (World Health Organization), satu dari lima anak-anak dan remaja di seluruh dunia mengalami gangguan mental.

Ada lebih dari 200 jenis mental illness yang diketahui, dengan gejala dan tingkat keparahan yang beragam, seperti depresi, gangguan kecemasan, gangguan bipolar, hingga psikosis.

Lalu, apa hubungan mental illness dengan kanker?

Kanker merupakan penyebab kematian kedua terbanyak di seluruh dunia.  Kanker terjadi ketika ada mutasi genetik pada sel, sehingga sel tersebut tumbuh tidak normal. Menurut data Globocan (Global Cancer Observatory), pada tahun 2018 angka kasus baru tercatat 348.809, dan mengalami peningkatan menjadi 396.914 pada tahun 2020. Pada 2021, WHO memperkirakan 10 juta jiwa meninggal dunia karena kanker setiap tahunnya dan bahkan, 70 persen angka kematian akibat kanker terjadi pada negara berkembang, salah satunya Indonesia.

Semua aspek kehidupan penderita kanker mengalami perubahan setelah terdiagnosa. Banyak metode pengobatan kanker yang umum digunakan, yakni kemoterapi, operasi pengangkatan sel kanker, radioterapi, imunoterapi, hingga memberikan obat-obatan yang mampu menghambat mutasi genetik pada sel.

Dalam praktiknya, penanganan kanker di Indonesia masih memiliki hambatan, seperti ketimpangan jumlah fasilitas, hingga terbatasnya jumlah tenaga medis khusus kanker yang kewalahan menangani sekian banyak pasien. Inilah yang menyebabkan tingginya angka kematian akibat kanker di Indonesia.

Lalu, bagaimana nasib mental seorang penderita kanker?

Setiap orang berpotensi mengalami gangguan mental, salah satu faktornya yaitu penyakit fisik kronis. Dengan angka kematian setinggi itu, maka tidak sedikit penderita kanker yang menyerah akan hidup. Terus memikirkan maut yang akan segera menjemputnya. Kekhawatiran akan kematian memenuhi kepalanya. Perasaan sedih, putus harapan, kehilangan minat terhadap apa yang disukai, dan berakhir patah semangat untuk sembuh. Pikiran-pikiran inilah penyebab munculnya mental illness dalam diri penderita, seperti stres, depresi hingga gangguan kecemasan.

Penurunan kemampuan dalam melakukan aktivitas, penurunan konsentrasi, dan perubahan kemampuan seksual sangat mempengaruhi psikologis penderita, yang menyebabkan tidak stabilnya mental.

Pasien dengan penyakit fisik yang parah memiliki gangguan mental setidaknya dua kali lebih banyak dari populasi umum. Sekitar 25 persen wanita mengalami apatis pasca operasi payudara. Dua sampai lima dari sepuluh orang penderita penyakit kronis mengalami gangguan mental emosional, sama meningkatnya dengan jumlah penderita penyakit kronis di Indonesia. Inilah mengapa dukungan dari lingkungan sangat berpengaruh terhadap penderita.

Dukungan ini berupa konseling, edukasi, dukungan spiritual, hingga dukungan kelompok yang kini sudah banyak dikembangkan oleh masyarakat. Karena banyaknya penderita kanker yang memiliki gangguan mental, sangat penting bagi pelayanan kanker untuk menyediakan pelayanan terintegrasi dan komprehensif di bidang onkologi.

Inilah mengapa peringatan Hari Kanker Sedunia, yang pertama kali dibentuk pada tahun 2000 dan telah diinaugurasi oleh Union for International Cancer Control (UICC) sangat dibutuhkan, sebagai wujud perhatian kepada masyarakat agar lebih sadar dan bermawas diri terhadap penyakit tersebut. Selain itu, Peringatan Hari Kanker Sedunia juga diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait penyakit tersebut.

Diperingati pada 4 Februari di seluruh penjuru dunia, Indonesia juga salah satu negara yang turut memeriahkan peringatan ini dengan berbagai kegiatan, seperti penyuluhan, senam bersama, jalan sehat, dan kegiatan sosial lainnya.

Nuhla Maulidia (seorang pelajar yang harus kehilangan ibu kandungnya karena kanker)

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari harianmuria.com
Tags: ArtikelKankerMental Illness

Related Posts

News

650 Kasus TBC Ditemukan di Blora, Dinkesda Genjot Skrining dan Edukasi Warga

15 Juli 2025
Kesehatan

Cukup Hafal NIK! Cara Mudah Berobat Pakai BPJS di RSUD Randublatung Blora

15 Juli 2025
Kesehatan

RSUD Kudus Hadirkan Layanan DSA: Deteksi Stroke Kini Gratis via BPJS

15 Juli 2025
Kesehatan

Waspada! Gejala Chikungunya Muncul di Salatiga, Dinkes Temukan 4 Kasus Positif

14 Juli 2025
Load More
Next Post

Pati Dapat Kuota Haji 1.300-an Jamaah

BERITA UTAMA

Highlight

Rembang Siapkan Bendungan Randugunting Blora sebagai Sumber Air Baku

by Basuki
26 Mei 2025
0

Pemkab Rembang berencana memanfaatkan Bendungan Randugunting sebagai sumber air baku untuk mendukung kebutuhan air bersih dan irigasi jangka panjang di...

Dampak Efisiensi Anggaran, BKN Terapkan Dua Hari Kerja di Luar Kantor

5 Februari 2025

80 Persen Warga Jateng Ditargetkan Terima Layanan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

5 Februari 2025

Inspektorat Kudus Telusuri Dugaan Lelang Fiktif dan Penyelewengan Retribusi di Terminal Colo

5 Februari 2025

Prabowo Izinkan Pengecer Jual Elpiji 3 Kg Lagi, tapi Ada Syaratnya

4 Februari 2025

Trending Bulan Ini

  • Rumah Duka RST dr Asmir Salatiga Hadir dengan Layanan Inklusif 24 Jam untuk Semua

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jangan Salah, Begini Cara Bedakan Kartu Keluarga Asli dan Salinan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dikenal Sebagai Tokoh Penyebar Agama Islam di Jepara, Siapa Sajakah Mereka?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 10 Rekomendasi Oleh-oleh Khas Rembang yang Paling Banyak Digemari

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 3 Wartawan Resmi Maju Berebut Kursi Ketua PWI Blora 2025–2028

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PWI Blora Pilih Ketua Baru di Konferkab 26 Juli, 9 Kandidat Siap Bertarung

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PPL-KKL UIN Sunan Kudus di BLA Semarang, Dorong Literasi dan Output Riset Nyata

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 580 Personel Gabungan Blora Amankan Pengesahan Warga Baru PSHT Cepu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Wisata 16 Pantai di Jepara yang Menarik Untuk Dikunjungi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Adalah media online yang menayangkan berita terbaru di Jawa Tengah. Berita yang kami sajikan padat, terpercaya, dan mencakup informasi terkini di wilayah Karesidenan Pati.

© 2024 Harian Muria - PT. MEDIATAMA ANUGRAH PERS

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • News
  • Seputar Jateng
  • Artikel
  • Kajian Islam
  • Majalah Digital
  • HMTV
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Box Redaksi
  • Kerjasama & Iklan

© 2024 Harian Muria - PT. MEDIATAMA ANUGRAH PERS

Exit mobile version