SALATIGA, Harianmuria.com – Warga RW 14 Kelurahan Mangunsari, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga, mulai mengeluhkan gejala demam dan nyeri sendi yang diduga sebagai chikungunya sejak pertengahan Juli 2025. Kondisi ini memicu kewaspadaan warga dan pihak kesehatan setempat.
Ibu Tasor, salah satu warga, mengaku merasakan demam dan linu di seluruh tubuh sejak Sabtu, 12 Juli 2025. “Saya hanya minum vitamin dan madu dulu karena dokter langganan belum praktik. Rencananya Senin baru ke dokter,” ujarnya, Senin, 14 Juli 2025.
Gejala serupa juga dirasakan oleh beberapa warga lain di lingkungan tersebut. Meskipun sebagian besar sembuh tanpa penanganan medis khusus, kekhawatiran akan penyebaran penyakit tetap tinggi.
Dinkes Salatiga Catat 4 Kasus Chikungunya
Kepala Dinas Kesehatan Kota Salatiga, Prasit Al Hakim, membenarkan adanya laporan 4 kasus terduga chikungunya di lingkungan tersebut. “Sudah dilakukan pemeriksaan, dan beberapa di antaranya positif reaktif chikungunya,” jelasnya.
Puskesmas Mangunsari telah melakukan pemantauan jentik nyamuk dan penyuluhan pencegahan secara langsung, termasuk sosialisasi 3M (menguras, menutup, mengubur) untuk mengendalikan penyebaran nyamuk Aedes, vektor utama chikungunya.
“Tim kami sudah melakukan pemeriksaan jentik di lokasi dan belum ditemukan indikasi penularan lanjutan,” tambah Prasit.
Dinkes Kota Salatiga mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan dan segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami demam mendadak disertai nyeri otot atau sendi.
“Kebersihan lingkungan penting untuk mencegah penyebaran penyakit ini,” pungkasnya.
(LINGKAR NETWORK – Harianmuria.com)