KUDUS, Harianmuria.com – Harga jual kedelai impor di Kabupaten Kudus kembali naik. Harga jual yang semula Rp 13.900 per kilogram meningkat menjadi Rp 14.200 per kilogram.
“Pada akhir Oktober 2022 harga komoditas impor tersebut mencapai Rp 13.900 per kilogram, kemudian pada pekan ini naik menjadi Rp 14.200 per kilogram dan hari ini (25/10) naik lagi menjadi Rp 13.900 per kilogram,” ungkap Manajer Primer Koperasi Tahu-Tempe Indonesia (Primkopti) Kabupaten Kudus Amar Ma’ruf, Selasa (29/11).
Meskipun harga jualnya cukup tinggi, ia mengatakan bahwa perajin tahu dan tempe tetap menjadi pembeli komoditas impor tersebut, mengingat aktivitas produksinya yang terus berjalan.
Sementara untuk stok kedelai impor saat ini, ia menyebut sudah tersedia 40 ton di gudang. Sedangkan rata-rata permintaan komoditas impor setiap harinya mencapai 20-an ton.
Terkait stok kedelai dari distributornya, ia mengakui belum bisa memastikan karena ada yang menyebutkan tersedia aman dan ada pula yang menginformasikan bahwa stoknya berbeda dengan sebelumnya.
Ia berharap stok komoditas kedelai impor tersedia cukup, sehingga harga jualnya nanti bakal turun.
Sebelum naik menjadi Rp 14.200 per kilogram, para perajin tahu dan tempe di Kudus juga sudah merespons adanya kenaikan harga jual kedelai dengan menaikkan harga jual tahu maupun tempe.
Namun untuk harga jual mayoritas satu potong tempe di pasaran masih tetap sama, yaitu Rp 4.000. Hanya saja, ukurannya berbeda dengan sebelum adanya kenaikan harga jual kedelai impor.
Lain halnya dengan tahu, dimana para perajin telah terlebih dahulu menaikkan harga jualnya yang sebelumnya Rp 32.000 per papan menjadi Rp 35.000 per papan. (Lingkar Network | Anta – Harianmuria.com)