KUDUS, Harianmuria.com – Sebanyak tujuh sekolah di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah terdampak bencana banjir. Sekolah yang terdampak tersebut berada di wilayah Kecamatan Mejobo, Kecamatan Jati, dan Kecamatan Kaliwungu.
Kepala Seksi (Kasi) Sarana dan Prasarana (Sarpras) Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kudus Ananto Prayitno menyebutkan, sekolah di Kecamatan Mejobo yang terdampak banjir yakni SDN 4 Kesambi, SDN 2 Mejobo, dan SDN 4 Golantepus
“Kemudian di Kecamatan Jati sekolah yang terdampak banjir yakni SDN 3 Pasuruhan Lor. Sedangkan di Kecamatan Kaliwungu sekolah yang terdampak banjir yakni SDN 1 Setrokalangan, SDN 2 Setrokalangan, dan SDN 1 Banget,” paparnya di Kudus, Kamis (30/1/2025).
Ia mengatakan ketujuh sekolah tersebut sudah melapor terdampak banjir. Rata-rata banjir menggenangi halaman sekolah.
“Sejauh ini dari laporan yang ada itu tidak ada sarpras sekolah yang rusak,” katanya.
Terpisah, Koordinator Wilayah (Korwil) Kecamatan Kaliwungu Heru Sulistyono menyampaikan bahwa banjir menggenangi SDN 1 Setrokalangan hingga 1 meter. Kondisi ini pun membuat kegiatan belajar mengajar tidak bisa dilakukan di sekolah.
“Sementara untuk kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring. Karena siswa dan guru tidak bisa masuk ke sekolah akibat air yang sudah menggenang ke kelas,” jelasnya.
Tak hanya itu, hujan deras yang mengguyur Kabupaten Kudus, Jawa Tengah dalam beberapa hari terakhir menyebabkan Sungai Piji, Dawe, dan Pendo meluap. Akibatnya, banjir merendam tiga desa di Kecamatan Mejobo, yakni Desa Kesambi, Desa Golantepus, dan Desa Mejobo.
Ribuan rumah terdampak, namun sebagian besar warga masih bertahan di rumah masing-masing.
Camat Mejobo, Moch. Zaenuri mengatakan bahwa ketinggian banjir di wilayahnya bervariasi antara 20-60 sentimeter. Desa Kesambi menjadi wilayah terdampak paling besar, dengan 749 rumah dan 2.215 jiwa.
Sementara itu, di Desa Golantepus tercatat sekitar 700 kepala keluarga atau 2.100 jiwa terdampak dan di Desa Mejobo sebanyak 350 kepala keluarga atau 1.100 jiwa terdampak.
“Hari ini ada tiga desa yang terdampak, yaitu Kesambi, Golantepus, dan Mejobo. Banjir ini terjadi karena curah hujan tinggi yang menyebabkan luapan dari Sungai Piji, Dawe, dan Pendo. Meski begitu, sebagian besar warga masih bertahan di rumah masing-masing,” ujar Zaenuri di Kudus, Jawa Tengah, Kamis (30/1/2025).
Kholis salah satu warga Desa Mejobo mengatakan banjir mulai masuk ke rumahnya sejak dini hari. Hingga pagi, ketinggian air sudah mencapai 50 sentimeter.
“Banjir ini mulai masuk rumah sekitar pukul 02.00 atau 03.00 pagi. Sepertinya karena hujan yang tidak berhenti-henti. Kalau sekarang airnya sekitar 50 sentimeter. Ada beberapa rumah yang terendam, tapi tidak terlalu parah. Kalau nanti semakin tinggi, baru kami mengungsi,” kata Kholis. (NISA HAFIZHOTUS SYARIFA – Harianmuria.com)