KUDUS, Harianmuria.com – Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kudus bersama Kementerian Agama (Kemenag) Kudus telah bekerjasama untuk menciptakan iklim pendidikan berbasis kecakapan sosial dan emosional.
Kerja sama ini juga didukung oleh sebelas guru inti dari kelompok MITRA (Mendidik Insan Berkarakter Mulia) bersama Djarum Foundation dan Polytron. Dukungan ini diberikan dengan mengadakan pelatihan peningkatan kecakapan sosial dan emosional kepada 11 kepala sekolah dan 226 guru yang berasal dari 6 MI dan 5 SD.
Program pelatihan akan berjalan selama satu tahun mulai dari Agustus 2023 hingga Juli 2024. Diketahui, sejak tahun 2020, Djarum Foundation bersama Polytron telah membina sebanyak 11 institusi gabungan dari MI dan SD dalam program peningkatan kecakapan sosial dan emosional.
Program Officer Bakti Pendidikan Djarum Foundation, Elizabeth Lydia menyampaikan, program pelatihan ini akan secara konsisten diberikan sampai dengan tahun 2027 dengan menjangkau 1.461 guru di 88 institusi pendidikan jenjang MI dan SD.
“Kami dengan bangga akan mengawal dan mendampingi proses ini, karena dengan saling berbagi dan terus belajar, kami percaya guru-guru di Kabupaten Kudus dapat menghantar anak-anak kita menjadi generasi emas di kemudian hari,” ucapnya.
Sementara Kepala Kemenag Kudus, Suhadi menilai, perlu adanya iklim pendidikan yang terbentuk melalui kurikulum yang telah terintegrasi dengan pertumbuhan kecakapan sosial dan emosional.
“Melalui program pelatihan yang telah berjalan selama ini, sekolah binaan telah mampu menciptakan iklim belajar yang tidak hanya mengedepankan pertumbuhan kognitif namun juga perkembangan karakter anak,” paparnya.
Senada, Kasi Kurikulum Disdikpora Kabupaten Kudus, Afri Shofianingrum mengatakan, pihaknya telah melihat guru yang telah mengikuti pelatihan saat ini. Mereka lebih mampu memberikan perhatian kepada anak-anak di sekolah terutama dalam hal perkembangan kecakapan sosial dan emosionalnya.
“Anak yang dapat menjawab tantangan global pastinya bukan hanya yang kuat secara akademis namun memiliki karakter kepercayaan diri, tidak mudah menyerah, mampu bekerjasama dalam tim, dan memiliki rasa empati,” ujarnya. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus. S – Koran Lingkar)