PEKALONGAN, Harianmuria.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pekalongan resmi membatalkan pelaksanaan Festival Durian 2025. Keputusan itu diambil sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat yang terdampak bencana alam.
Pemkab Pekalongan kini fokus pada penanganan bencana, menyusul musibah longsor di Kecamatan Petungkriyono serta banjir yang melanda wilayah Kecamatan Wonokerto dan Kecamatan Kedungwuni.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Dinporapar) Kabupaten Pekalongan, Wahyu Kuncoro, menjelaskan bahwa pembatalan festival ini merupakan langkah bijak di tengah situasi yang dihadapi daerah.
“Mengingat situasi Kabupaten Pekalongan sedang menghadapi beberapa jenis bencana, ada banjir dan longsor, sudah sepatutnya kita tidak membuat acara. Tidak bijak kalau kita mengadakan acara yang bersifat mengumpulkan massa, bersenang-senang, sementara saudara-saudara kita sedang berduka,” ungkapnya, Senin (10/2/2025).
Menurut Wahyu, keputusan ini juga sejalan dengan arahan Bupati Pekalongan, yang meminta agar anggaran festival dialihkan untuk kegiatan yang lebih bermanfaat, khususnya dalam upaya penanganan dampak bencana.
“Untuk anggaran sementara tidak kita laksanakan terlebih dahulu atau tunda sampai melihat situasi. Tapi kalau pada akhirnya tetap dilaksanakan, akan dialihkan menjadi kegiatan lain yang lebih tepat sasaran,” tambahnya.
Selain membatalkan festival, Pemkab juga meningkatkan sosialisasi kesiapsiagaan bagi masyarakat, terutama pelaku wisata di wilayah rawan bencana seperti daerah pegunungan dan pesisir yang rentan terhadap longsor dan banjir rob. Wahyu menegaskan pentingnya mitigasi dan sistem peringatan dini bagi pengelola wisata agar dapat mengambil tindakan cepat jika terjadi bencana.
“Harapan kami di sektor pariwisata ini bagaimana supaya tetap bisa berjalan, tetapi lebih mengedepankan aspek keselamatan terhadap seluruh masyarakat,” pungkasnya.
(FAHRI AKBAR – Harianmuria.com)