JEPARA, Harianmuria.com – Akibat musim kemarau, sejumlah wilayah di Kabupateng Jepara mengalami krisis air bersih. Salah satunya di Desa Kedungmalang, Kecamatan Kedung, Jepara.
Salah satu warga Kedungmalang, Aris mengaku mulai kesulitan mendapat air bersih sudah 5 tahun terakhir ini. Terutama yang berada di dusun yang dihuni 90 kartu keluarga (KK).
Menurut Aris, instalasi dari 10 jaringan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Jungporo, hanya tersisa 1 saja yang masih aktif. Sehingga hal tersebut tidak mencukupi kebutuhan air bersih untuk seluruh warga.
“Kami sangat kesulitan air bersih. Bahkan harus bergantian mengambil air dari PDAM semalaman,” tuturnya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Jepara, Sutrisno mendorong pihak PDAM untuk segera menindaklanjuti keluhan warga Kedungmalang terkait jaringannya yang tidak aktif.
“Yang paling penting jaringan PDAM dihidupkan lagi. Kalau memang kebutuhan masyarakat tetep pemerintah harus bertanggungjawab, kalau Pak Pj sudah turun ke lapangan saya rasa sudah clear hanya menunggu waktu saja,” katanya.
Namun Jika jaringan PDAM sudah aktif kembali dan mencukupi kebutuhan air bersih warga, berarti tidak perlu lagi ada penambahan Pamsimas.
“Kita kan belum tahu permasalahannya apakah jika jaringan PDAM sudah aktif semua bisa mencukupi atau belum. Kalau belum bisa ditambah dengan Pamsimas, kalau sudah cukup ya sudah bisa dialihkan ke desa lain yang membutuhkan,”
Ia berharap pihak PDAM segera memperbaiki jaringan yang rusak di Desa Kedungmalang agar kebutuhan air bersih warga bisa tercukupi.
“Kalau bisa segera diperbaiki karena hal ini menyangkut kebutuhan hidup masyarakat,” tandasnya. (Lingkar Network | Tomi Budianto – Harianmuria.com)