JEPARA, Harianmuria.com – Meski kegiatan belajar mengajar sedang libur, program Makan Bergizi Gratis (MBG) tetap berjalan aktif di Kabupaten Jepara. Program ini terus didistribusikan secara adaptif melalui dua Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), yakni SPPG Pengkol (Kecamatan Jepara) dan SPPG Ngabul (Kecamatan Tahunan), pada Senin, 7 Juli 2025.
Langkah ini merupakan komitmen Badan Gizi Nasional (BGN) dalam menjamin asupan gizi bagi anak-anak, ibu hamil, ibu menyusui, dan kelompok rentan lainnya di masa liburan sekolah.
Dandim 0719/Jepara, Letkol Arm Khoirul Cahyadi, menjelaskan bahwa distribusi MBG selama libur sekolah menyesuaikan kondisi masing-masing wilayah. Jika pihak sekolah, guru, dan siswa bersedia hadir, maka distribusi tetap dilakukan di lingkungan sekolah. Namun jika tidak memungkinkan, distribusi difokuskan kepada kelompok 3B: Balita, Busui (ibu menyusui), dan Bumil (ibu hamil).
“Kami ingin memastikan distribusi tidak terhenti selama liburan dan kelompok rentan tetap mendapatkan manfaat gizi secara konsisten,” ujar Dandim.
Dandim menegaskan bahwa program MBG adalah bentuk nyata kehadiran negara dalam menjamin hak dasar masyarakat, khususnya gizi anak-anak. Kodim 0719/Jepara bersama Babinsa, pemerintah daerah, dan kader gizi, terus bersinergi agar distribusi berjalan lancar, tertib, dan tepat sasaran.
“Libur sekolah bukan alasan berhenti bergerak. Justru ini tantangan agar kita tetap menjangkau mereka yang membutuhkan,” tambahnya.
Untuk menjawab tantangan distribusi saat liburan, paket MBG dibuat dalam format kombinasi. Satu paket terdiri dari makanan siap santap yang dimasak langsung di dapur SPPG dan makanan kemasan tahan simpan seperti roti, telur rebus, susu UHT, dan buah segar
Seluruh makanan dikemas dengan standar kebersihan dan keseimbangan gizi. “Distribusi dilakukan maksimal dua kali seminggu, dan disesuaikan dengan kesiapan lokasi serta penerima manfaat,” tutur Dandim.
Ia juga mengajak masyarakat, guru, dan tokoh desa untuk terus mendukung program MBG yang kini telah menjadi bagian dari gaya hidup sehat di Jepara.
“Program ini bukan sekadar membagikan makanan, tapi juga menjadi sarana edukasi gizi, pembentukan kebiasaan makan sehat sejak dini, dan penguatan solidaritas sosial,” pungkasnya.
(TOMI BUDIANTO – Harianmuria.com)