PATI, Harianmuria.com – Jam’iyatul Qurro wal Huffadz Nahdlatul Ulama (JQH NU) Kabupaten Pati menggelar pertemuan dalam rangka peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-73 dan Haul Muassis JQH NU ke-71 yang bertempat di kediaman H. Sulhan turut Desa Kertomulyo, Kecamatan Trangkil, Kabupaten Pati, Minggu (7/1/2024).
Ketua JQH NU Pati KH. Ali Zuhdi mengucapkan terima kasih kepada seluruh anggota yang telah hadir dalam pertemuan kali ini. Di samping dalam rangka memperingati Harlah, pertemuan ini sekaligus acara rutinan yang diselenggarakan setiap Ahad Kliwon.
“Saya berada di sini mengucapkan banyak terima kasih atas terselenggaranya kegiatan Ahad Kliwon sekaligus hari lahir JQH NU yang saat ini kita laksanakan bersama khafidoh. Di Jawa Tengah merayakan Harlah ada tiga kabupaten yaitu Pati, Jepara, dan Boyolali,” ucap KH. Ali Zuhdi.
Sementara itu, mewakili Ketua PCNU Pati KH. Jamal Mahmur berharap, JQH NU Pati terus berkembang. Sebagai sebuah organisasi Islam, JQH NU diharapkan dapat masuk ke madrasah-madrasah dengan menebarkan nilai-nilai Al-Quran sehingga berpengaruh positif bagi anak-anak pesantren.
“Semoga JQH NU Pati semakin jaya. Saya harap bisa sampai ke madrasah yang berbasis Al-Quran. Apalagi saat ini di Pati cukup banyak pesantren Al-Quran. Saya kira ini penting bagi JQH sebagai wahana kaderisasi,” kata KH. Jamal
Dalam sambutan itu pula, dirinya menceritakan sosok ulama asal Rembang yakni KH. Maimun Zubair yang menyebut ada tiga kategori ulama.
“Saya masih ingat, Mbah Maimun Zubair beliau membagi tiga stratifikasi ulama, yaitu orang yang menghafal Quran dan menjalankannya. Kedua, tidak hafal Al-Quran tapi paham artinya dan mengamalkan isinya. Ketiga, orang yang hafal Al-Quran tapi tidak paham isinya dan mengamalkan Al-Quran,” jelasnya.
Dari ketiga kategori ulama itu, kata dia, mayoritas ulama di Indonesia adalah yang tidak hafal Al-Quran tetapi mengamalkannya. Diharapkan, peran serta dari JQH NU Pati dapat turut mencetak generasi muda yang hafal Quran dan mencerdaskan anak muda Indonesia.
“Banyak kader NU yang tidak hanya hafal Quran, tapi juga mengamalkannya,” imbuhnya. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Harianmuria.com)