SEMARANG, Harianmuria.com – Hubungan antara Provinsi Jawa Tengah (Jateng) dan Provinsi Fujian, Tiongkok, makin erat lewat penandatanganan kerja sama strategis di sektor maritim dan perikanan ekspor, Selasa, 24 Juni 2025.
Penandatanganan dilakukan oleh Gubernur Jateng Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Fujian Lin Ruiliang di Gradhika Bhakti Praja, Semarang. Kerja sama ini menjadi bagian dari penguatan hubungan ‘Sister Province’ yang telah terjalin selama lebih dari dua dekade.
“Fujian dan Jateng sama-sama memiliki kekuatan di bidang kelautan. Kami ingin memperluas kerja sama, tidak hanya di sektor maritim, tetapi juga di bidang pendidikan, budaya, ekonomi, dan bisnis,” ujar Lin Ruiliang dalam konferensi pers.
Kerja sama ini mencakup pelatihan teknis dan peningkatan kapasitas bagi pelaku usaha perikanan di Jateng. Sebanyak 20 peserta akan mengikuti program pelatihan budi daya ikan berstandar ekspor dari Fujian, yang difokuskan pada peningkatan daya saing produk perikanan lokal.
Selain kerja sama antarpemerintah provinsi, turut ditandatangani nota kesepahaman antara Kabupaten Klaten dan Kota Zhangzhou. Ini memperluas jangkauan kerja sama hingga level kabupaten/kota, membuka potensi kolaborasi di berbagai sektor.
“Ini adalah bentuk nyata implementasi hasil pertemuan Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Xi Jinping,” imbuh Lin Ruiliang.
Gubernur Luthfi menyambut positif kerja sama ini dan berkomitmen memperkuat hubungan melalui kunjungan balasan ke Fujian pada September 2025.
“Kami diundang ke Fujian. Ini akan membuka peluang bagi bupati-bupati di Jateng untuk mengembangkan sektor usaha dan berpartisipasi dalam event ekonomi internasional di sana,” ungkap Luthfi.
Luthfi menyebut RRT selalu menempati tiga besar negara tujuan ekspor Jawa Tengah. Nilai investasi Tiongkok ke Jateng mencapai Rp12,19 triliun pada triwulan pertama 2025, sedangkan ekspor Jateng ke Tiongkok periode Januari–April 2025 tercatat 165,94 juta dolar AS (Rp2,7 triliun).
“Kerja sama ini sangat menguntungkan secara ekonomi dan akan berdampak langsung pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan APBD Jawa Tengah,” ujar Luthfi.
(LINGKAR NETWORK – Harianmuria.com)