DEMAK, Harianmuria.com – Ratusan warga Desa Wonoagung, Kecamatan Karangtengah, Demak menggelar unjuk rasa di depan kantor balai desa setempat, Rabu (14/5/2025). Mereka menuntut Kepala Desa (Kades) Wonoagung untuk dicopot dari jabatannya terkait dugaan perbuatan asusila.
Dalam aksi tersebut, warga membawa berbagai spanduk dan poster bertuliskan antara lain ‘Kami Tidak Suka Pemimpin yang Hobi Zina’ dan ‘Kades Cabul Meresahkan’.
Koordinator aksi Ahmad Faisol menjelaskan, unjuk rasa ini merupakan respons masyarakat atas laporan dugaan tindak asusila yang dilayangkan korban kepada Kades Wonoagung di Polres Demak.
“Kami masyarakat Desa Wonoagung berharap agar oknum kades itu diproses sesuai hukum yang berlaku, karena adanya dugaan perbuatan asusila,” tegasnya.
Lebih lanjut, Ahmad Faisol menyatakan bahwa setelah penetapan status tersangka oleh kepolisian, pihaknya akan meminta Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Wonoagung untuk melaporkan hal ini kepada Bupati Demak dan menonaktifkan Kades Wonoagung.
Selain isu dugaan asusila, massa juga menyuarakan tuntutan lain, termasuk dugaan pungutan liar (pungli) yang dilakukan Kades Wonoagung kepada enam penambang Kali Tuntang setiap bulannya.
Warga juga menuntut Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Tahun 2023 dan 2024, LPJ Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) tahun 2023 dan 2024, serta LPJ Bantuan Beras (Raskin) tahun 2023 dan 2024.
Puncak dari tuntutan ini adalah permintaan agar Kades Wonoagung mengundurkan diri dari jabatannya. Aksi unjuk rasa ini mendapatkan pengawalan ketat dari pihak kepolisian Polres Demak untuk menjaga situasi tetap kondusif.
Wakapolres Demak Kompol Satya Adi Nugraha membenarkan adanya aduan dari warga terkait dugaan tindakan asusila yang dilakukan oleh Kades Wonoagung.
“Status belum tersangka, masih jadi saksi karena memang itu kita harus mengumpulkan bukti. Kami masih dalami, tapi kami membenarkan adanya aduan dari masyarakat.” kata Wakapolres.
Terkait tuntutan lain terkait keterbukaan laporan keuangan, Satya menyatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan Inspektorat serta dinas terkait.
“Tuntutan lain dari masyarakat berkaitan dengan keterbukaan laporan keuangan dari kades. Itu kami akan koordinasikan kepada inspektorat atau dinas yang memiliki kewenangan. Namun kami tetap mengawal untuk menyalurkan aspirasi kepada pihak terkait,” pungkasnya.
Aksi unjuk rasa berjalan lancar dan kondusif. Setelah menyampaikan aspirasi di depan kantor balai desa, warga membubarkan diri dan kembali ke rumah masing-masing.
(BURHAN ASLAM – Harianmuria.com)