KUDUS, Harianmuria.com – Ajang Olimpiade Musabaqoh Qiro’atil Kutub (MQK) diikuti sebanyak 185 santri dari 163 pondok pesantren se-Kabupaten Kudus yang digelar di Pondok Pesantren (Ponpes) Qudsiyyah Putri mulai Jumat, 24 Mei 2023 hingga Minggu, 26 Mei 2023.
Ketua Penyelenggara Kegiatan Olimpiade MQK, Syaifuddin Najib, menyebut kegiatan ini diselenggarakan oleh Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Kudus bersama dengan Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Kabupaten Kudus.
“Olimpiade ini diikuti dari berbagai kategori mulai dari ula, wustho, ulya, debat Bahasa Arab, hingga debat Bahasa Inggris,” ujarnya, pada Minggu, 26 Mei 2023.
Syaifuddin menjabarkan, peserta yang mengikuti perlombaan MQK tingkat ula ada 60 santri, wustho 50 santri, dan ulya 40 santri. Sementara, debat Bahasa Arab diikuti 15 santri dan debat Bahasa Inggris 20 santri.
“MQK ini merupakan ajang rutin yang biasa dilaksanakan setiap tiga tahun sekali. Di dalamnya terdapat beberapa materi yang diperlombakan. Mulai dari marhalah akhlaq, hadits, tafsir, ushul fiqih, tarikh, dan beberapa materi perlombaan lainnya,” jelasnya.
Perlombaan ini, lanjut Syaifuddin, merupakan ajang untuk memotivasi santri agar melakukan kajian dan pendalaman ilmu-ilmu dari kitab kuning, sebagai bagian dari proses kaderisasi ulama dan tokoh masyarakat di masa mendatang.
“Juara pada masing-masing kategori berhak melenggang ke tingkat provinsi yang akan dilaksanakan pada awal Juni di Wonosobo dan jika lulus akan melanjutkan kembali ke tingkat nasional yang diselenggarakan di Lamongan,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Kudus, Suhadi, menyatakan bahwa MQK ini menjadi bagian penting dalam rangka menjaga warisan ulama agar tidak musnah.
“Melalui ajang tiga tahunan ini, nantinya akan lahir kader-kader dari generasi yang unggul dari lingkungan santri. Baik unggul di bidang pendidikan keagamaan maupun unggul di bidang pendidikan formal,” ujarnya.
Ia pun mendorong pondok pesantren (ponpes) supaya menjadi garda terdepan dalam mewujudkan pendidikan berkarakter dan melahirkan sumber daya manusia (SDM) unggul di berbagai disiplin ilmu.
“Khazanah keilmuan ponpes luar biasa, karena MQK ini ajang olimpiadenya santri. Semoga nantinya banyak peran dari para santri dalam rangka merawat negeri, seperti peran dalam menentukan sebuah kebijakan, menjadi pengusaha sukses, dan berbagai profesi lain yang bisa membawa kemajuan bangsa,” harapnya. (Lingkar Network | Ihza Fajar – Koran Lingkar)