REMBANG, Harianmuria.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang mendorong pengumpulan zakat penghasilan dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) agar terus meningkat. Pasalnya, pengelolaan zakat di Baznas sudah terbukti menghasilkan banyak manfaat bagi masyarakat.
Bupati Rembang Abdul Hafidz mengatakan, potensi zakat yang terkumpul dari para pegawai Pemkab Rembang cukup besar. Jika dapat dimaksimalkan, tentu semakin banyak membantu warga Rembang yang sangat membutuhkan bantuan.
Hal tersebut ia sampaikan dalam sosialisasi instruksi Bupati Rembang tentang Optimalisasi Zakat Infaq Shodaqah di Aula lantai 4 Gedung Sekretariat Daerah (Setda) Rembang, pada Senin, 12 Juni 2023.
Ia mengatakan, tahun 2022 zakat penghasilan yang berhasil terkumpul baru Rp 3,8 miliar lebih. Padahal, tambahnya, potensinya bisa mencapai Rp 8 miliar lebih.
Bupati Hafidz mencontohkan, jika ada 7.000 PNS saja yang membayar minimal Rp 100 ribu, maka akan terkumpul sekitar Rp 700 juta dalam 1 bulan.
Jika dalam waktu 1 tahun, lanjutnya, maka zakat penghasilan yang terkumpul bisa mencapai Rp 8,4 miliar, terlebih jika 2,5 persen dari penghasilan pasti akan terkumpul jumlah yang lebih banyak.
“Sementara ini yang terkumpulkan baru Rp 3,8 miliar. Jika ada 7.000 pegawai zakat 2,5 persen, jika dirasa berat minimal Rp 100 ribu saja. Maka terkumpul Rp 8,4 miliar. Maka rakor ini harapannya nanti bisa meningkat kesadaran (kesadaran PNS untuk membayar zakat penghasilan, red),” kata Bupati Hafidz.
Ia menambahkan, zakat merupakan perintah Allah SWT bagi umat Islam yang wajib dilaksanakan. Membayar zakat juga termasuk rukun Islam yang ketiga dan Nabi Muhammad SAW membenci umatnya yang tidak membayar zakat.
Bupati Hafidz meyakinkan para tamu undangan, mulai dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan perwakilan paguyuban Kepala Desa bahwa, program-program yang digagas Baznas untuk pengelolaan zakat pasti bermanfaat.
Sementara itu, Ketua Baznas Rembang Ali Anshory mengungkapkan bahwa, capaian zakat, infaq, shodaqah pada bulan Januari-Mei 2023 terkumpul Rp 1,7 miliar lebih.
Sedangkan penerima manfaat dari zakat penghasilan yang terkumpul dari PNS di Baznas Rembang tahun 2023 sebanyak 5.250 Mustahik.
Ia mengatakan, ada 5 program Baznas yang telah dilakukan dalam membantu masyarakat. Aspek pendidikan diberikan kepada siswa kurang mampu, aspek kesehatan seperti jambanisasi dan pengobatan warga tidak mampu.
“Ada seorang pasien gagal ginjal, dia warga tidak mampu. Kalau tidak dibantu dengan tabung oksigen maka kesulitan. Tiap 1 minggu cuci darah 2 kali dan tiap hari harus bernafas dibantu dengan tabung oksigen. Ketika diusulkan Dinas Sosial, saat itu juga kita bantu selamanya. Semoga lekas sembuh,” kata Ketua Baznas Rembang.
Ali menambahkan, zakat yang terkumpul juga disalurkan untuk aspek kemanusiaan seperti memberikan bantuan kaki palsu.
Untuk aspek ekonomi contohnya pemberian modal dan alat usaha. Ada aspek dakwah dan advokasi untuk honor guru madrasah diniyah dan pembangunan mushola.
“Baznas juga membantu pemerintah dalam pengentasan kemiskinan. Misalnya atas instruksi bapak Bupati, membantu membangunkan rumah hunian permanen bagi korban tanah ambles di Grajen 5 rumah dan bantuan bedah rumah tidak layak huni 5 unit, juga membantu saudara kita yang terkena musibah seperti beberapa waktu lalu, korban terdampak angin puting beliung,” terangnya.
Baznas juga memiliki mobil ambulan yang ternyata sangat bermanfaat bagi masyarakat.
Ke depan, Baznas juga membantu dalam pengentasan kemiskinan ekstrem.
Dengan begitu banyaknya manfaat dari zakat yang dikelola Baznas maka, Ali berharap para PNS berkenan membayarkan zakat melalui Baznas. Ia memastikan pengelolaannya amanah, transparan, akuntabel bahkan saat diaudit BPK, Baznas Rembang memperoleh predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). (Lingkar Network | R. Teguh Wibowo – Koran Lingkar)