KENDAL, Harianmuria.com – Sebanyak 33 balita di Desa Sidomakmur, Kecamatan Kaliwungu Selatan, Kabupaten Kendal, teridentifikasi mengalami stunting. Sebagai upaya penanganan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menghadirkan layanan Dokter Spesialis Keliling (Speling) ke desa tersebut.
Program Speling merupakan inisiatif Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi yang bertujuan mendekatkan akses layanan kesehatan spesialis ke masyarakat desa, khususnya yang sulit menjangkau fasilitas medis lengkap.
Kegiatan pelayanan kesehatan ini dilaksanakan di Balai Desa Sidomakmur pada Sabtu, 19 Juli 2025, dan dihadiri oleh sejumlah tokoh seperti Anggota Komisi E DPRD Jawa Tengah Ida Nurul Farida, Bupati Kendal Dyah Kartika Permanasari, serta sejumlah pejabat kesehatan lainnya.
DPRD Jateng Ajak Warga Manfaatkan Speling
Anggota DPRD Jateng dari Fraksi PKS, Ida Nurul Farida, mengajak masyarakat Sidomakmur untuk memanfaatkan layanan dokter spesialis yang dibawa langsung ke desa.
“Bagi ibu-ibu yang ingin memeriksakan kehamilan, tersedia dokter spesialis kandungan. Untuk anak-anak, ada dokter spesialis anak. Layanan puskesmas juga tersedia secara gratis. Jadi, monggo dimanfaatkan sebaik-baiknya,” ujar Ida.
Ida juga menyoroti tingginya angka stunting di desa tersebut dan menekankan pentingnya gaya hidup sehat, pola makan bergizi, dan kebersihan lingkungan sebagai langkah pencegahan.
“Hindari makanan instan untuk anak, dan biasakan cuci tangan serta kebersihan lingkungan agar anak-anak tumbuh sehat,” tambahnya.
Dukung Program Prioritas Kesehatan
Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari, menyambut baik kegiatan layanan kesehatan keliling ini. Menurutnya, program Speling sejalan dengan program prioritas Pemkab Kendal ‘Rumah Sakit Berjalan’ untuk menyediakan akses layanan kesehatan hingga pelosok desa.
“Program ini mendekatkan dokter spesialis ke masyarakat desa. Harapannya, masyarakat bisa melakukan deteksi dini dan lebih sadar akan pentingnya kesehatan,” ujarnya.
33 Balita Terindikasi Stunting
Kepala Desa Sidomakmur, Bambang Sukaryono, mengucapkan terima kasih atas terselenggaranya layanan kesehatan ini. Ia berharap, program Speling bisa membantu mengurangi jumlah kasus stunting di desanya.
“Ada 33 balita yang terindikasi stunting. Ini tentu butuh penanganan serius, dan kami berharap program seperti ini bisa rutin diadakan,” ungkapnya.
(LINGKAR NETWORK – Harianmuria.com)