PATI, Harianmuria.com – Kondisi infrastruktur di daerah menjadi perhatian anggota DPR RI Marwan Jafar. Menurutnya, kerusakan infrastruktur terutama jalan membawa dampak besar bagi masyarakat.
“Banyak masyarakat yang mengadu tentang jalan rusak ke saya saat reses di Kabupaten Pati, Rembang, Blora, dan Grobogan. Keluhan itu memang benar, saya merasakan sendiri melewati jalan yang tidak layak. Saya sangat menyesalkan ini, pemerintah seperti tidak bekerja,” ujarnya, Rabu (1/3).
Wakil rakyat asal Fraksi PKB ini dalam beberapa hari terakhir keliling empat kabupaten di wilayahnya, yakni daerah pemilihan (dapil) III Jateng. Dia mengungkapkan, infrastruktur jalan di Pati, Rembang, Blora, dan Grobogan memprihatinkan.
“Terutama di Kabupaten Pati ya, parah banget. Ini harus segera direspon pemerintah daerah. Jangan sampai masyarakat terus menerus menjadi korban,” katanya.
Marwan yang asli Pati memberi perhatian serius infrastruktur di daerahnya. Mengingat, kerusakan jalan tak hanya mengancam keselamatan tapi juga mengganggu produktivitas masyarakat.
Menurutnya, infrastruktur yang baik berbanding lurus dengan perkembangan daerah, terutama perekonomian. Marwan mengatakan, jika jalan dan fasilitas umum yang lain tidak layak, maka geliat perekonomian akan tersendat.
“Dampaknya luas kalau jalan rusak, apalagi tidak hanya di satu titik, tapi di banyak tempat, hampir semua jalan di Pati rusak parah. Warga yang melintas terancam bahaya, juga kendaraan mudah rusak serta jarak tempuh menjadi lama. Kerugian dan risiko yang ditanggung masyarakat otomatis besar,” tandasnya.
Dirinya menambahkan, dalam skala yang lebih besar, infrastruktur yang buruk akan bertampak pada ketertarikan investor dalam menanamkan modalnya di daerah. Karena itu, pemerintah daerah harus memiliki pola pikir progresif untuk merencanakan program pembangunan yang tidak bersifat sementara.
Sehingga dirinya menegaskan, program pemerintah seharusnya mampu menjawab setiap persoalan kapan pun dan di mana pun. Ia pun menekankan agar tiap pemerintah daerah berpikir jauh ke depan, bukan sesaat dan sekadar menduplikasi program-program sebelumnya atau sekadar menjalankan rutinitas.
“Jalan rusak ini kan selalu terjadi, apalagi saat musim hujan. Seharusnya langkah perbaikan teprediksi dalam rencana, bukan menunggu saja. Masyarakat bayar pajak lho, jadi harus dilayani dan difasilitasi sehingga bisa menikmati hasil pembangunan,” paparnya.(Lingkar Network | Harianmuria.com)