Harianmuria.com – Salah satu bulan yang mulia selain bulan Ramadhan adalah bulan Dzulhijjah. Bulan Dzulhijjah identik dengan hari raya kurban dan ibadah haji. Selain itu, memasuki sepuluh hari pertama bulan tersebut, kita dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, seperti perbanyak dzikir, sedekah, baca Al-Qur’an, dan puasa sunah yaitu puasa Dzulhijjah, puasa Tarwiyah, dan puasa Arafah.
Waktu pelaksanaan puasa Dzulhijjah adalah pada tanggal satu sampai tujuh Dzulhijjah. Pada tanggal delapan Dzulhijjah dinamakan puasa Tarwiyah dan tanggal sembilan Dzulhijjah dinamakan puasa Arafah.
Untuk lama pengerjaan, sama seperti puasa pada umumnya, yaitu dari mulai terbit fajar sampai terbenam matahari. Selama waktu puasa tersebut mesti mencegah dari hal-hal yang membatalkan puasa sebagaimana puasa-puasa lain.
1.Niat Puasa Dzulhijjah, Puasa Tarwiyah, dan Puasa Arafah
Sebagaimana puasa pada umumnya, waktu niat puasa Dzulhijjah adalah pada malam hari, yakni sejak terbenamnya matahari sampai terbit fajar. Berikut adalah lafal niatnya:
Nawaitu shauma syahri dzil hijjah sunnatan lillaahi ta‘aalaa. Artinya: “Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah ta’ala.”
Sedangkan niat puasa pada tanggal 8 Dzulhijjah atau Puasa Tarwiyah, sebagai berikut:
Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillaahi ta‘aalaa. Artinya: “Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta’aalaa.”
Sementara, niat puasa pada tanggal 9 Dzulhijjah atau puasa Arafah, sebagai berikut:
Nawaitu shauma arafata sunnatan lillaahi ta’aalaa. Artinya: “Saya niat puasa sunnah Arafah karena Allah ta’ala.”
2. Keutamaan Puasa Dzulhijjah, Puasa Tarwiyah, dan Puasa Arafah
Keutamaan puasa Dzulhijjah antara lain akan mendapatkan pahala yang dilipatgandakan, menghapus dosa, dan bebas dari siksa neraka. Sebagaimana dalam hadis Rasulullah SAW yang artinya:
“Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa, satu malam mendirikan shalat malam setara dengan shalat pada malam Lailatul Qadar,” (HR At-Trmidzi).
Sedangkan, keutamaan puasa Tarwiyah yaitu menghapus dosa selama satu tahun. Disebutkan dalam hadis yang artinya:
“Puasa hari Tarwiyah dapat menghapus dosa setahun. Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa dua tahun,” (HR Abus Syekh Al-Ishfahani dan Ibnun Najar).
Sementara, keutamaan puasa Arafah yaitu menghapus dosa selama satu tahun. Disebutkan dalam hadis yang artinya:
“Puasa hari Arafah dapat menghapuskan dosa dua tahun yang telah lepas dan akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) menghapuskan dosa setahun yang lepas,” (HR Muslim). (Lingkar Network – Harianmuria.com)