PATI, Harianmuria.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati mencatat, lima desa di wilayah ini mengalami kesulitan air bersih. Jumlah tersebut mengalami peningkatan dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mana hanya terjadi di Desa Tambahagung, Kecamatan Tambakromo.
Saat ini, kekeringan meluas hingga dirasakan lima desa di tiga kecamatan meliputi Desa Tambahagung Kecamatan Tambakromo, Desa Mantingan Tengah Jakenan, Desa Tambahmulyo Jakenan, Desa Triguna Pucakwangi dan Desa Tondokerto Jakenan.
Untuk mengatasi kondisi tersebut, BPBD Kabupaten Pati telah melakukan dropping air bersih ke desa-desa yang terdampak sebanyak 53 tangki sejak 24 Mei hingga 19 Juli 2024 ini.
”Sebelumnya di Desa Tambahagung. Ini sifat ada tambahan di Desa Tondokerto, Jakenan dan desa lainnya,” ujar Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kabupaten Pati Martinus Budi Prasetya, Sabtu, 20 Juli 2024.
Mendekati puncak musim kemarau pada Juli hingga Agustus 2024, lanjut Martinus, wilayah terdampak bencana kekeringan di Kabupaten Pati diprediksi meningkat.
Menurutnya, terdapat 94 desa yang rawan akan terjadi kekeringan. Desa-desa tersebut berada di sembilan kecamatan seperti Kecamatan Jakenan, Pucakwangi, Tambakromo, Gabus, Kayen, Dukuhseti, Pati Kota, Juwana dan Kecamatan Jaken.
”Sebanyak 94 desa rawan kekeringan. Tersebar di beberapa kecamatan. Desa-desa itu juga mengalami kekeringan pada tahun 2023 lalu,” paparnya.
Martinus berharap, masyarakat yang sudah terdampak kekeringan untuk segera melapor ke BPBD secara langsung atau melalui pemerintah setempat.
“Mohon dapat segerakan komunikasikan dengan kami karena itu porsi tugas kami,” tandasnya. (Lingkar Network | Setyo Nugroho – Harianmuria.com)