KUDUS, Harianmuria.com – Jalan KH Achmad Dahlan di kawasan perempatan Sucen, Kabupaten Kudus menjadi sorotan lantaran kondisinya yang bergelombang usai dibangun drainase. Pasalnya, proyek pembangunan senilai Rp 5,2 miliar itu baru selesai pada Desember 2024.
Alih-alih memberikan kenyamanan, kondisi tersebut memicu keluhan dari pengguna jalan dan perhatian Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kudus.
Diketahui, pembangunan drainase yang dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kudus bekerja sama dengan CV Megah Karya serta Konsultan Pengawas CV Izza Consultant dengan tujuan mengatasi genangan air di kawasan itu.
Namun, kurang dari sebulan setelah proyek rampung, kondisi paving block di tengah jalan terlihat tidak rata, sehingga membahayakan pengguna jalan.
“Pagi tadi saya lewat, jalannya bergelombang. Harus ekstra hati-hati melewati situ,” keluh Fajar, seorang pengguna jalan belum lama ini.
Ia juga mempertanyakan kualitas pengerjaan proyek yang baru saja selesai namun sudah mengalami kerusakan.
“Semoga segera diperbaiki supaya aman untuk pengguna jalan,” tambahnya.
Sekretaris Komisi C DPRD Kudus, Rochim Sutopo menyatakan pihaknya akan segera memanggil Dinas PUPR untuk membahas persoalan ini.
“Setelah tahun baru, kita agendakan rapat evaluasi dengan Dinas PUPR terkait kondisi jalan ini,” ujarnya.
Tak hanya itu, Rochim mengungkapkan bahwa Komisi C juga berencana melakukan inspeksi langsung ke lokasi.
“Kami akan sidak untuk melihat langsung kondisi jalan yang dilaporkan bergelombang,” katanya.
Di sisi lain, Kusman, Tim Pelaksana Proyek dari CV Megah Karya menyatakan kesiapannya untuk memperbaiki kerusakan tersebut.
“Sesuai kontrak, selama masa pemeliharaan enam bulan, kami bertanggung jawab penuh atas perbaikan,” tegas Kusman.(Lingkar Network | Mohammad Fahtur Rohman – Harianmuria.com)