KAB. SEMARANG, Harianmuria.com – Di Kabupaten Semarang ada sebuah tradisi unik di saat menjelang hingga memasuki awal bulan puasa. Seperti pada Ramadan 1446 H ini, banyak warga berdatangan ke Sumber Air Muncul, yang ada di Kecamatan Banyubiru, untuk mencuci karpet dan tikar yang ada di musala dan masjid asal masing-masing warga tersebut.
Tradisi cuci karpet dan tikar ini sudah berlangsung turun-temurun bagi warga yang tinggal di sekitar sumber mata air yang ada di wilayah Kabupaten Semarang, baik itu di Muncul Banyubiru maupun Senjoyo di Kecamatan Tengaran.
Tahun ini, warga berbondong-bondong sejak sebelum dan memasuki awal puasa ini untuk membersihkan karpet dan tikar di sumber mata air Muncul. “Saya membersihkan karpet di sini karena airnya bersih dan mengalir,” ujar Faturroshidi, warga Kesongo, Tuntang, Selasa (4/3/2025).
Warga percaya bahwa karpet dan tikar yang mereka cuci di sumber mata air langsung akan bersih dari segala kotoran, baik debu dan kotoran lainnya. Dengan demikian, karpet dan tikar tersebut akan nyaman dan aman saat digunakan untuk beribadah selama bulan Ramadan berlangsung.
“Sumber Air Muncul ini titik sumber air alami, sehingga kotoran menjauh. Karena airnya mengalir, kotoran tidak mengendap tapi terbawa aliran,” kata
Sebagian warga mengaku aliran air yang deras di sumber mata air Muncul ini dipercaya akan membawa pergi semua kotoran dan ketidakbaikan pada alat yang digunakan untuk beribadah, sehingga diharapkan ibadah di bulan Ramadan ini jauh lebih khusyuk.
Pengelola Sumber Air Muncul Tukinah mengatakan, ratusan warga yang merupakan takmir dan jemaah masjid berdatangan untuk membersihkan perangkat salat sejak beberapa hari terakhir.
“Sejak beberapa hari sebelum Ramadan, banyak warga yang membersihkan karpet dan tikar alat salat di sini. Ini memang kejadian rutin setiap tahunnya menjelang bulan puasa,” tutur Tukinah.
(HESTY IMANIAR – Harianmuria.com)