BLORA, Harianmuria.com – Geliat ekonomi usaha, mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora mulai terlihat pasca ditempatinya taman di lingkungan kantor Kelurahan Randublatung tepatnya di komplek Masjid At-Taqwa. Bahkan, para pelaku UMKM patungan nanggap barongan untuk menghidupkan suasana di kawasan pujasera sehingga ramai pengunjung.
Setidaknya, sudah dua pekan terakhir ini puluhan pedagang street food berjajar menjajakan dagangannya di pujasera Randublatung. Para pengunjung juga semakin banyak yang berburu kuliner malam.
Kepala Kelurahan Randublatung, Lasdi, mengungkapkan bahwa saat ini sudah ada sekira 40 pelaku UMKM yang menempati lapak di pujasera tersebut.
“Semoga semakin berkembang. Kami hanya memberi wadah, agar warga bisa berkembang membuka bisnis kecil-kecilan disini,” ujarnya, pada Minggu, 30 Juli 2023.
Sementara itu, salah satu pelaku UMKM, Patmi menyampaikan bahwa sebelum menempati pujasera Randublatung dirinya berjualan bunga tabur di pasar daerah setempat. Namun, ketika melihat peluang berjualan di pujasera, dirinya berinisiatif untuk menjual jajanan yang paling digemari anak-anak yakni sosis dan jagung bakar.
“Sudah seminggu di sini. Lumayan hasilnya, sepertinya memberi harapan baru bagi kami pasca Covid-19,” ujarnya.
Menurutnya, kurang lebih ada 20 pedagang yang setiap malam meramaikan pujasera Randublatung.
“Ramai sekali, apalagi kalau pas malam minggu,” imbuhnya.
Hal senada disampaikan penjual lontong sayur, Yusuf. Meski ia bukan orang baru, namun keberadaan lapak-lapak di depan warungnya cukup berefek positif.
“Yang jelas makin ramai. Banyak teman. Kalau urusan rejeki sudah ada yang ngatur,” ucapnya.
Menanggapi geliat UMKM di pujasera, Sekretaris Kelurahan Randublatung Ivab Nugroho Jati menerangkan bahwa konsep menampung pelaku UMKM memang sangat sederhana. Pihak desa hanya berusaha menyediakan tempat berjualan.
“Sesederhana itu kami membuat polanya, sehingga UMKM bisa hidup dengan diberikan lahan berjualan yang sangat strategis,” paparnya.
Menurutnya, instalasi penerangan sudah disediakan dari awal, tinggal saat ini pihaknya menambah fasilitas stop kontak bagi mereka yang membutuhkan listrik.
“Hari ini sudah kita pasang, nanti malam sudah on digunakan untuk keperluan charger, ataupun alat jualan yang butuh tenaga listrik,” imbuhnya.
Kendati begitu, Ivan menyebut soal retribusi masih dalam tahap pembahasan dan belum final.
“Istilahnya ganti listrik, tapi ringan, kok,” pungkasnya. (Lingkar Network | Hanafi – Lingkarjateng.id)