GROBOGAN, Harianmuria.com – Sepanjang 2024, Dinas Pendidikan (Disdik) Grobogan mendapatkan sebanyak 9 laporan kasus kekerasan di lingkungan sekolah. Hal itu diungkapkan Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Sekolah Dasar (SD) Dinas Pendidikan (Disdik) Grobogan, M. Irfan, Minggu, 27 Oktober 2024.
Disdik Grobogan berupaya menekan angka kekerasan di sekolah melalui inovasi ‘Geceg Karung’. Upaya itu nantinya diterapkan dengan menunjuk 40 sekolah di empat kecamatan menjadi pilot project.
Sehingga, kata dia, upaya itu dapat menekan angka kasus kekerasan di sekolah yang telah terjadi. Menurutnya sembilan kasus tersebut merupakan yang terlaporkan, dimungkinkan di luar sana masih banyak kasus yang belum terlapor.
“Inovasi ‘Geceg Karung’ ini merupakan solusi pencegahan kekerasan dan perundungan secara kolaboratif pada SD di Kabupaten Grobogan. Mengacu pada Permendikbud Ristek No. 46 tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan,” jelas Irfan.
Ia pun menyebutkan terdapat enam faktor yang menjadi fokus perhatian di Geceg Karung, diantaranya terkait perundungan, psikis, kekerasan fisik, seksual, intoleransi, serta kebijakan dan diskriminatif.
Menurutnya, melalui inovasi tersebut diharapkan semua pihak dapat bersinergi secara kolaboratif untuk mencegah kejadian kekerasan di lingkungan sekolah, dan bila terjadi agar dapat ditangani secara bersama-sama.
“Minimal mencegah, kalau sudah terjadi tentunya harapannya jangan sampai terulang lagi,” tegasnya.
Ditambahkan, Gerakan ini melibatkan stakeholder Dinas Pendidikan, DP3AKB, Dinas Sosial, Polres (Kanit PPA) Grobogan, serta didukung oleh Yayasan Indonesia Ramah Anak (Indora) Grobogan.
“Selain itu, orang tua harus mendampingi anak saat bermain gadget di rumah. Harus ada pengawasan, karena cukup berpengaruh ke mental dan perilaku anak saat ini,” imbuhnya. (Lingkar Network | Eko Wicaksono – Harianmuria.com)