KUDUS, Harianmuria.com – Dinas Perdagangan (Disdag) Kabupaten Kudus mulai melakukan budi daya maggot atau larva dari lalat Black Soldier Fly (BSF) yang berbentuk ulat. Budi daya maggot ini dilakukan untuk membantu pengelolaan sampah organik di pasar-pasar setempat.
Kepala Disdag Kabupaten Kudus Andi Imam Santosa mengatakan, pihaknya ingin berkontribusi dalam upaya mengurai permasalahan sampah organik yang ada di lingkungan pasar dengan membuat budi daya maggot.
Menurutnya, sampah organik di lingkungan pasar memang telah mendapat bantuan pengelolaan dari pihak swasta, di mana sampah organik dari pasar akan diambil oleh pihak swasta untuk diolah. “Tapi kita juga berupaya membuat inovasi dan gerakan, tidak hanya sekadar tergantung pihak lain,” kata Andi, Jumat (28/2/2025).
Budi daya maggot yang tengah dirintis oleh Disdag Kudus berada di area Pasar Hewan di Desa Gulang, Kecamatan Mejobo. Budi daya ini mulai dikembangkan sejak awal Februari 2025.
“Rintisan di akhir tahun, tapi mulainya 1 Februari 2025. Kami dari pemerintah juga ingin melakukan upaya (pengelolaan sampah) meskipun dari gerakan kecil, tapi semoga saja berdampak besar,” terangnya.
Andi menjelaskan, siklus hidup maggot dimulai dari telur yang sangat kecil, yang kemudian menetas menjadi larva atau maggot. Maggot akan tumbuh dengan cepat sambil mengonsumsi berbagai jenis bahan organik.
Setelah mencapai ukuran maksimal, maggot akan memasuki fase pupa di mana ia akan mengalami metamorfosis menjadi lalat dewasa. Maggot memerlukan waktu tiga sampai tujuh hari untuk bermetamorfosis menjadi lalat BSF.
“Ini sudah mulai siklus pupa, sudah menghasilkan lalat,” ujarnya.
Andi menambahkan, sudah ada sekitar 150 box atau wadah budi daya maggot yang tengah dirawat oleh Disdag Kudus. Dalam satu wadahnya terdapat sekitar 3-4 kilo maggot, sehingga bila ditotal sementara ini ada 300-an maggot.
“Harapannya dengan adanya pengelolaan sampah organik yang maksimal dari berbagai pihak, dapat berdampak positif terhadap kebersihan lingkungan di Kabupaten Kudus, terutama di lingkungan pasar,” pungkasnya.
(NISA HAFIZHOTUS SYARIFA – Harianmuria.com)