REMBANG, Harianmuria.com – Seni kaligrafi menjadi keunggulan tersendiri bagi SMPN 1 Sarang. Lokasinya yang dekat dengan sejumlah pondok pesantren, tidak mengherankan apabila mayositas siswa-siswinya menyandang status santri sekaligus pejalar sekolah formal.
Keberadaan seni menulis indah menggunakan huruf arab atau khat inilah yang membuat peluang para siswa untuk mengembangkan potensi dalam mengukir kaligrafi.
Kepala Sekolah SMP N I Sarang, Sudrajad menyampaikan status santri sekaligus siswa itulah yang membuat potensi seni kaligrafi sangat mungkin untuk bisa diunggulkan. Terlebih keberadaan sekolah ini berdekatan dengan banyak pondok pesantren.
“Siswa dari pondok pesantren sekitar, rata-rata berbakat di bidang seni kaligrafi. Makanya kita arahkan dan semacam menjadi branding bagi sekolah kami, “ tuturnya.
Sebagaimana yang dipaparkan, Sudrajad sudah beberapa kali perwakilan pelajar dari sekolahnya menjuarai lomba kaligrafi tingkat kabupaten maupun provinsi. Potensi tersebut kemudian diimbangi dengan pembinaan intensif melalui ekstra kurikuler.
“Yang jelas potensi-potensi mereka kita tindaklanjuti, biar terus bermunculan. Rutinnya esktra sepekan sekali, tapi kalau ada kejuaraan, siswa terpilih didampingi secara khusus, “ terang Sudrajad.
Seorang siswi kelas 9, Cindy Cahayaningrum termasuk salah satu pelajar yang belakangan ini menjadi andalan sekolahnya dalam mengikuti lomba seni kaligrafi. Pelajar dari Desa Babaktulung itu mengungkapkan peran guru sangat membantu dalam mengembangkan potensi seni kaligrafi yang ia tekuni sejak bangku kelas 5 SD.
“Mulai dari buat sketsa, lalu mengecat tulisan, kemudian buat hiasan di pinggir, itu tantangannya. Saya sendiri sudah beberapa kali ikut kejuaraan di tingkat kecamatan, kabupaten sampai provinsi, “ tutur Cindy. (Lingkar Network | R Teguh Wibowo – Harianmuria.com)