REMBANG, Harianmuria.com – Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Mantingan menyerahkan sharing produksi tahun 2019 dan tahun 2020 senilai ratusan juta. Sharing produksi selama 2 tahun tersebut diserahkan kepada 6 LMDH di Rembang. Sebanyak 6 Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) tersebut menerima dana sharing produksi di Pendapa Kecamatan Bulu, Senin (27/6).
Ketua LMDH Kecamatan Bulu, Ana Rini menerangkan bahwa, dana sharing produksi tahun 2019 dan tahun 2020 oleh KPH Mantingan sebanyak Rp106.351.255. Sharing produksi tersebut diberikan kepada 6 LMDH di Rembang, yaitu Kecamatan Gumen dan Kecamatan Bulu.
“Penerima sharing produksi dari Kecamatan Gunem yaitu LMDH Wonorejo Desa Dowan, LMDH Wana Lestari Desa Telgawah, dan LMDH Wana Gua Desa Pasucen. Sedangkan dari Kecamatan Bulu yaitu LMDH Wanamarta dari Desa Pasedan, LMDH Wana Indah Desa Mantingan, dan LMDH Wonokencono Desa Kadiwono,” bebernya.
Terkena Stroke, Jamaah Haji Asal Rembang Dirawat di KKHI
Sementara itu, Bupati Rembang, Abdul Hafidz mengatakan bahwa saat ini Perhutani sudah terbuka dalam kerja sama dengan pemerintah dan masyarakat, salah satunya potensi-potensi hutan. Dalam penggunaannya bisa digunakan oleh masyarakat untuk ladang. Bahkan, di Kecamatan Bulu, apabila ada peluang kerja sama untuk wisata, Kepala Desa setempat segera memproses izin-izin yang dibutuhkan.
“Jadi, jauh berbeda dengan zaman dulu, yang namanya rakyat menginjak tanah Perhutani seperti menginjakkan kaki di atas bara. Dulu waktu saya masih kecil,” imbuhnya.
Bupati Rembang menambahkan, keterbukaan Perhutani terhadap masyarakat lainnya bisa dilihat dengan petani di Kabupaten Rembang yang memanfaatkan lahan hutan untuk menanam jagung dan buah-buahan yang mencapai puluhan ribu hektar baik di petak KPH Mantingan maupun KPH Kebonharjo.
BKKBN Pusat Nilai Angka Stunting di Rembang Rendah
Bupati Rembang berharap, setelah adanya kerja sama yang baik antara KPH dengan masyarakat, jangan sampai ada masyarakat yang ingin merusak hutan. Namun masyarakat diminta mengawal terhadap kelestarian hutan baik hutan produksi maupun hutan lindung.
“Apalagi dampak dari hancurnya hutan berupa banjir dan tanah longsor. Tahun 90-an banjir jarang terjadi. Namun tahun 1997-1998 hutan dihabisi. Sekarang begitu ada hujan, gampang terjadi banjir,” ujarnya.
Dalam kegiatan tersebut dilakukan serah terima sharing produksi secara simbolis dari Administratur KPH Mantingan, Marsaid kepada Bupati Rembang, Abdul Hafidz. Kemudian dari Bupati Rembang diserahkan kepada Ketua LMDH Kecamatan Bulu. (Lingkar Network | R. Teguh Wibowo – Harianmuria.com)