REMBANG, Harianmuria.com – Momen penerimaan Laporan Hasil Belajar Siswa SMP Negeri 2 Pancur di semester gasal tahun ajaran 2024/2025 pada Sabtu, 21 Desember 2024 dimeriahkan kegiatan Gelar Pameran Adiwiyata di sekolah.
Gelar pameran adiwiyata ini dihadiri oleh guru-guru dan murid-murid dari SD sekitar yakni SDN 1 dan 2 Kalitengah Kecamatan Pancur, Komite Sekolah, Perangkat Desa Sidowayah dan orang tua / wali murid. Para pengunjung memberikan apresiasi yang positif atas terselenggaranya kegiatan bermanfaat ini.
Untuk menjamin kegiatan berjalan lancar, dipilihlah Tim Adiwiyata SMP Negeri 2 Pancur yakni Kiswanto, S.Pd.
Menurut, Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Pancur, Walida Wahid Fitriani, M.Pd kegiatan tersebut memang sengaja digelar berbarengan dengan penerimaan rapor semester gasal.
“Event Gelar Pameran Adiwiyata ini menjadi ajang sekolah untuk pamer berbagai produk dan inovasi yang sudah dibuat oleh siswa-siswa Espada (sebutan SMP Negeri 2 Pancur/red),” ungkapnya.
Desy Widyaningrum, S.Pd selaku penanggung jawab kegiatan, menyampaikan bahwa segala produk yang dipamerkan adalah karya siswa dan guru Espada.
Berbagai produk yang ditampilkan diantaranya batik tulis motif kelor dan dumbeg yang menjadi karya siswa SMP Negeri 2 Pancur selama mengikuti proses kegiatan P5 bertemakan Kearifan Lokal.
Pemilihan motif kelor dan dumbeg memiliki alasan tertentu. Tanaman kelor menjadi ikon sekolah yang tumbuh subur di kebun belakang sekolah. Sedangkan dumbeg merupakan makanan khas Kabupaten Rembang dan daerah Pancur khususnya.
Produk lain yang dipamerkan diantaranya tong komposter bermotif batik, tali gantungan pot bunga dari tali pramuka, kokedama tanaman hias, poster lingkungan, alat peraga pembelajaran yang berasal dari kertas dan bahan bekas, hiasan dinding dari limbah kertas, bekas kulit telur dan kulit bukur. Produk -produk tersebut didisplay dengan sangat epik dan estetik di hall sekolah.
Produk inovasi adiwiyata Espada yang menjadi primadona adalah sirup asoka, sabun cuci Jendes serta kertas dan masker kelor. Tiga produk ini menjadi produk inovasi unggulan sekolah.
Sirup asoka sendiri merupakan sirup minuman ekstrak bunga asoka yang dibuat oleh siswa dan guru di Espada dalam wadah kegiatan Ekstra Karya Ilmiah Remaja. Sebab pada dasarnya, pohon asoka juga tumbuh subur di halaman depan sekolah.
Selain pohon asoka, tanaman kelor juga tumbuh subur di SMP Negeri 2 Pancur. Daun kelor diolah sedemikian rupa menjadi masker kelor yang bisa digunakan untuk kecantikan. Selain itu ekstrak daun kelor juga dimanfaatkan untuk membuat kertas.
Produk unggulan terakhir adalah Sabun cuci piring jendes. Sabun cuci piring ini berasal dari ekstrak jeruk nipis dan bunga Sepatu. Kedua tanaman inipun juga tumbuh subur di Espada. (Lingkar Network | Harianmuria.com)