REMBANG, Harianmuria.com – Ratusan pedagang liar yang menggelar lapak di tempat yang tidak semestinya di pasar induk Rembang kembali diperingatkan petugas untuk dipindah. Peringatan itu disampaikan oleh Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM (Dindagkop UKM) Rembang saat penertiban tahap 2, Jumat (10/3).
Kepala Bidang Pasar Dindagkop UKM Rembang, Herry Martono menyampaikan terdapat sedikitnya 500an pedagang yang berada di luar pagar. Disamping melakukan penertiban, pihaknya menyebut bahwa Dindagkop UKM Rembang akan tetap mencari solusi pemindahan lokasi lapak.
Akan tetapi, lapak para pedagang liar tidak dapat dipindah ke dalam pasar induk Rembang lantaran kapasitas ruangnya yang sudah penuh.
“Kalau kita tertibkan semua, kita juga harus mencari solusi. Memang untuk tempat penggantinya itu, mengingat pasar ini sudah overload, dihitung-hitung secara paksa pun tidak mampu. Nanti kita dikira tidak memanusiakan manusia. Kita harus kasih solusi,” terangnya.
Herry melanjutkan, dirinya telah menyiapkan opsi terkait pemindahan para pedagang tersebut. Yaitu dengan memanfaatkan lahan bekas parkir karyawan Djarum untuk dijadikan beberapa los pedagang.
“Kalau misalkan Djarum bisa memindahkan itu (parkir kendaraan karyawan), nanti kita tarik berapa meter. Kemudian kita bagi losnya itu, misalkan dapat 1,5 meter di kali berapa pedagang. Itu opsionalnya untuk pedagang yang di emperan, ” jelasnya.
Sementara untuk tempat parkir yang meluber sampai ke jalan, pihaknya menegaskan akan selalu memonitoring dan menertibkannya. Sebab, hal tersebut menjadi salah satu faktor terhambatnya lalu lintas disamping becak yang mangkal sembarangan dan truk bongkar atau muat.
“Jadi kalau nanti memang pada saatnya kita dorong masuk semua, diluar pasar clear pedagang, jika nanti ada gejolak dan sebagainya, kita akan review dan evaluasi kembali,” tandasnya. (Lingkar Network | R Teguh Wibowo – Harianmuria.com)