KUDUS, Harianmuria.com – Penjabat (Pj) Bupati Kudus Muhamad Hasan Chabibie memohon restu dan dukungan dari seluruh pihak terkait untuk menjadikan KH Raden Asnawi sebagai pahlawan nasional. Dirinya memuji ketekunan Kyai Asnawi dalam mengembangkan dakwah dan menanamkan rasa nasionalisme yang tinggi.
“Beberapa hari lalu, saya menandatangani usulan dan pembentukan tim untuk menjadikan Kyai Raden Asnawi sebagai pahlawan nasional. Atas restu keluarga beliau, atas restu Yayasan Menara, saya mohon dukungan untuk menjadikan Kyai Raden Asnawi menjadi pahlawan nasional,” ucap Hasan saat menghadiri acara Pasamuan Ta’sis dan Suluk Tajug Menara dengan tema “Merawat Pranatan Menjaga Peradaban” yang dilaksanakan di Kawasan Menara Kudus, Selasa malam (30/1/2024).
Pada kesempatan itu, ia mengajak masyarakat untuk bisa melestarikan nilai-nilai ajaran dari Syekh Ja’far Shodiq atau Sunan Kudus.
Di tengah hujan yang mengguyur, acara yang menjadi penutup sekaligus puncak perayaan Ta’sis Masjid Al-Aqsha Menara Kudus ke-489 tersebut turut dihadiri oleh perwakilan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah X, penyair Sosiawan Leak, budayawan Candra Malik, serta tamu undangan lain.
Menurut Hasan, nilai-nilai Kanjeng Sunan Kudus yang elegan, meletakkan syariat sebagai pondasi membangun peradaban. Dirinya mengajak masyarakat untuk merenung dan merefleksikan diri melalui momentum ta’sis ini.
“Kita perlu refleksi diri dalam momentum ta’sis ini, supaya kita bisa memperbaiki diri untuk melestarikan warisan Sunan Kudus,” ujarnya.
Hasan juga menekankan bahwa Ta’sis Masjid Al-Aqsha Menara Kudus merupakan upaya untuk menghormati leluhur serta melestarikan budaya yang diwariskan oleh Syekh Ja’far Shodiq atau Sunan Kudus. Dirinya menyoroti pentingnya toleransi dan menghargai perbedaan, sebagai nilai-nilai yang diajarkan oleh Sunan Kudus.
“Upaya yang seharusnya kita lakukan yaitu hormati leluhur serta lestarikan budaya yang diwariskan, juga pentingnya toleransi dan menghargai peradaban,” tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Asmara Dewi dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah X menyampaikan bahwa pada tahun 2012, pihaknya telah melaksanakan studi teknis arkeologis terkait Menara Masjid Kudus. Pihaknya juga mengonsolidasikan pemeliharaan oleh Unit Pelaksana Teknis Dirjen Kebudayaan yang bertanggung jawab memelihara bangunan Menara Kudus.
“Itu sudah lama, pada tahun 2012 kita sudah melakukan studi teknis arkeologis dan konsolidasi Menara Kudus,” kata dia. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus Syarifa – Harianmuria.com)