JEPARA, Harianmuria.com – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ahmad Luthfi melakukan kunjungan kerja perdana di Kabupaten Jepara, Selasa (4/3/2025). Luthfi mengunjungi beberapa lokasi di Jepara, Pasar Pecangaan, Balai Desa Troso, dan Balai Desa Karang Gondang.
Saat berkunjung ke Pasar Pecangaan, Luthfi yang didampingi oleh Bupati Jepara Witiarso Utomo mengecek sejumlah harga bahan pokok seperti beras, telur, dan cabai. Pihaknya ingin memastikan harga bahan pokok tetap stabil terutama pada bulan Ramadan ini.
“Kita sudah cek ke pasar, kondisinya masih aman, harga bahan pokok masih stabil. Sampai Lebaran nanti kita akan lakukan operasi pasar untuk memastikan harga bahan pokok terkendali,” kata Luthfi.
Pantauan Luthfi menunjukkan dua bahan pokok naik, yaitu bawang merah dan bawang putih. Namun, kenaikan itu dinilainya tidak signifikan dan masih dalam batas kewajaran mengingat meningkatnya permintaan di bulan Ramadan.
Luthfi menambahkan, pihaknya sudah memerintahkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk memantau harga barang kebutuhan pokok secara harian. Langkah tu dilakukan agar tidak terjadi gejolak harga pangan maupun kelangkaan stok di masyarakat.
Menurut Luthfi, Pemkab Jateng bekerja sama dengan Polda Jateng untuk mengawasi distribusi bahan pangan sekaligus mencegah penimbunan. “Untuk pantauan, kami kerja sama dengan Polda Jateng agar tak ada penimbunan,” ujar mantan Kapolda Jateng itu.
Usai mengunjungi pasar, Luthfi melanjutkan kunjungan ke Desa Troso, Kecamatan Pecangaan dan Desa Karang Gondang, Kecamatan Mlonggo. Kedua desa tersebut merupakan desa yang dipilih berdasarkan tingkat penerima bantuan sosial di atas 60 persen.
“Nantinya program ini akan dilaksanakan secara mobile ke seluruh kabupaten/kota di Jateng,” tambahnya.
Di kedua desa tersebut, Luthfi juga memastikan program pemeriksaan kesehatan gratis yang dinamakan Layanan Speling (Dokter Spesialis Keliling) berjalan dengan baik. Pemeriksaan kesehatan melalui program tersebut antara lain pemeriksaan kehamilan dan TBC.
Sementara itu, Bupati Jepara Witiarso Utomo menekankan pentingnya koordinasi antara pemerintah kabupaten dan provinsi untuk menjaga kestabilan pasar.
“Kami ingin pedagang dan masyarakat merasa aman dan nyaman saat bertransaksi. Jika ada kendala dalam distribusi atau harga melonjak, kami akan mengambil langkah yang diperlukan,” kata Mas Wiwit, sapaan akrab Witiarso.
(MUHAMMAD AMINUDIN – Harianmuria.com)