KUDUS, Harianmuria.com – Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kudus turun tangan memantau langsung kegiatan belajar mengajar (KBM) di SDN 2 Purwosari, Kecamatan Kota, setelah atap ruang kelas 5 sekolah tersebut roboh.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdikpora Kudus Anggun Nugroho mengatakan, pihaknya sudah meminta Koordinator Wilayah (Korwil) Kecamatan Kota untuk terus memantau proses pembelajaran di sekolah tersebut. Ia tak memungkiri robohnya atap ruang kelas berdampak pada kenyamanan siswa dalam belajar.
“Kami meminta Korwil Kota untuk memantau kegiatan belajar di sekolah tersebut. Memang kondisinya tidak nyaman untuk belajar. Untuk sementara waktu, solusi dari sekolah adalah memindahkan kegiatan belajar mengajar ke ruang lain,” ujar Anggun baru-baru ini.
Diketahui, atap ruang kelas 5 SDN 2 Purwosari roboh sebanyak dua kali, pertama pada 12 Februari dan kembali terjadi di akhir bulan tersebut. Insiden ini juga menyebabkan kerusakan ringan di dua kelas lain, yakni kelas 4 dan 6.
Akibat kejadian tersebut, proses belajar mengajar tiga kelas terpaksa dialihkan. Sebanyak 19 siswa kelas 5 dipindahkan ke ruang UKS, sementara 14 siswa kelas 4 belajar di laboratorium, dan 14 siswa kelas 3 menempati perpustakaan.
Menurut Kepala SDN 2 Purwosari Hery Hartati, kejadian atap roboh itu berlangsung tiba-tiba tanpa tanda-tanda kerusakan sebelumnya.
Bahkan, beberapa menit sebelum atap roboh, siswa kelas 5 masih mengikuti kegiatan belajar hingga pulang pukul 12.15 WIB.
Tak lama setelah itu, sekitar pukul 12.30 WIB, atap kelas ambruk. “Tidak ada tanda-tanda mau roboh. Kalau sudah ada, tentu kami tidak berani menggelar kegiatan belajar di kelas sejak pagi,” ungkapnya.
Disdikpora Kudus memastikan pihak sekolah sudah melaporkan kejadian ini dan berharap agar proses perbaikan ruang kelas bisa segera dilakukan.
“Sekolah sudah melapor, dan kami akan berkoordinasi lebih lanjut untuk percepatan perbaikan. Kami tidak ingin proses belajar terganggu terlalu lama,” ujar Anggun.
Saat ini, SDN 2 Purwosari memiliki total 90 siswa yang tersebar di enam kelas.
(FAHTUR ROHMAN – Harianmuria.com)