GROBOGAN, Harianmuria.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Grobogan mencatat tingkat partisipasi pemilih pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 berada di angka 72,64 persen. Angka tersebut terhitung lebih rendah jika dibandingkan dengan Pemilu 2024 yang mencapai 80 persen.
Ketua KPU Grobogan, Agung Sutopo pada Selasa, 3 Desember 2024 menjabarkan bahwa presentase diperoleh dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT) Kabupaten Grobogan yang berjumlah 1.131.387 orang. Sehingga diketahui ada 821.942 pemilih yang menggunakan hak suaranya untuk Pemilihan Bupati (Pilbup) 2024.
Rinciannya, suara sebanyak 797.990 suara dan suara tidak sah sebanyak 23.952 suara. Angka partisipasi pemilih Pilbup itu berbeda sedikit dibanding Pemilihan Gubernur (Pilgub), di mana terdapat total 822.547 pengguna hak pilih dengan 778.146 suara sah dan sisanya sebesar 44.401 suara tidak sah.
Adapun partisipasi pemilih Pilgub sedikit lebih banyak karena terdapat pemilih tambahan dari luar kabupaten yang hanya bisa mencoblos untuk Pilgub. Dari angka tersebut diketahui partisipasi pemilih Pilgub 605 suara lebih banyak dibanding Pilbup.
Ditambahkan, Komisioner KPU Grobogan Ngatiman mengatakan meski masih belum mencapai target nasional, namun angka tersebut jauh lebih baik dibanding Pilkada sebelumnya pada tahun 2020. Dia mengaku sudah melakukan berbagai upaya untuk mendongkrak partisipasi pemilih.
“Kami sudah melakukan banyak upaya, mulai dari sosialisasi masif untuk pemilih pemula sampai pendataan pemilih sampai hari H pencoblosan. Jadi, kami sudah berpaya maksimal untuk mendongkrak partisipasi pemilih,” ujar dia, Selasa, 3 Desember 2024.
Selain melakukan sosialisasi dari internal KPU, kata Ngatiman, pihaknya juga merekrut relawan demokrasi dengan 10 basis. Relawan demokrasi itulah yang berkeliling sesuai dengan basisnya untuk mensosialisasikan kepada masyarakat agar menggunakan hak pilihnya pada Pilkada Grobogan.
Dikatakan, capaian partisipasi pemilih tersebut akan menjadi bahan evaluasinya untuk pemilihan yang akan datang. Dia memaparkan, setiap pemilihan memiliki dinamika yang berbeda yang berpengaruh pada tingkat partisipasi pemilih.
“Pada prinsipnya, kami sebagai penyelenggara sudah melakukan berbagai cara agar masyarakat menggunakan hak pilihnya. Namun, pada akhirnya kesadaran masyarakatlah yang kami harapkan untuk memilih pemimpin terbaik dengan datang ke TPS dan menggunakan suaranya,” tandasnya.
Sebagai informasi tambahan, partisipasi masyarakat dalam pilkada sebelumnya atau tahun 2020 sebesar 63,5 persen dan menjadi Partisipasi Pilkada terendah se-Jawa Tengah. Sementara itu, KPU Grobogan menargetkan dalam Pilkada 2024, partisipasi masyarakat dapat mencapai Rancangan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) sebesar 79,5 persen.(Lingkar Network | Eko Wicaksono – Harianmuria.com)