BLORA, Harianmuria.com – Bupati Blora Arief Rohman didampingi Kepala Dinas Pangan, Pertanian, Peternakan, dan Perikanan (DP4) Blora Ngaliman melaksanakan panen ikan lele di Desa Panolan, Kecamatan Kedungtuban, Selasa (18/3/2025). Kegiatan ini berlangsung di kolam milik salah satu warga, Nur Rofiq.
“Panen ikan ini salah satu upaya memperkuat ketahanan pangan sekaligus mendukung program swasembada pangan yang dicanangkan Pemerintah Pusat,” kata Arief Rohman.
Bupati mengapresiasi antusiasme warga Panolan yang kian giat membudi dayakan ikan lele. Saat ini, desa tersebut telah memiliki 380 kolam ikan lele yang dikelola oleh 37 peternak.
Melihat potensi yang besar, Arief ingin menjadikan Panolan sebagai sentra budi daya ikan lele di Kabupaten Blora sekaligus mengembangkan konsep wisata edukasi.
“Nanti kita jadikan sentra ikan lele, dan bisa dikembangkan sebagai wisata edukasi panen ikan lele, jadi beli ikan lele tapi panen langsung di kolam,” kata Mas Arief, sapaan akrabnya.
“Saya juga ingin mengajak keluarga dan anak-anak saya ke sini untuk merasakan langsung panen ikan lele,” sambungnya.
Arief juga menyoroti rendahnya angka konsumsi ikan di Kabupaten Blora yang masih di angka 22,31 kilogram (kg) per kapita per tahun. Angka ini jauh di bawah rata-rata Provinsi Jawa Tengah yang mencapai 39,38 kg per kapita dan tingkat nasional 57,61 kg per kapita.
“Oleh karena itu, saya berharap dengan berkembangnya sentra budi daya ikan, konsumsi ikan masyarakat Blora dapat meningkat secara signifikan,” ujarnya.
Sementara itu, Nur Rofiq selaku pembudi daya mengaku beternak ikan merupakan pekerjaan sambilannya, di samping sebagai guru di SDN Sumberpitu.
Ia mengungkapkan, lele merupakan ikan yang mudah dibudidayakan dengan siklus panen sekitar empat bulan dan dapat dipelihara di lahan terbatas, seperti pekarangan rumah. Meski demikian, kendala utama yang dihadapi adalah harga pakan yang cukup tinggi.
“Usia empat bulan sudah bisa dipanen, nanti dijemput oleh tengkulak. Air di sini cukup bagus, hanya saja harga pakan lumayan tinggi,” tutur Nur Rofiq.
Merespons hal tersebut, Bupati meminta DP4 untuk mencari solusi terkait harga pakan agar para peternak bisa lebih berkembang. Selain itu, ia juga mendorong para peternak untuk memperluas pasar dan mengembangkan produk olahan berbasis ikan lele.
“Nanti bisa dikembangkan agar mampu memenuhi kebutuhan para pedagang pecel lele. Kami juga akan berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan agar ada jalur distribusi yang lebih baik. Intinya, muaranya tetap pada kesejahteraan masyarakat,” urai Mas Arief.
Sebelum panen ikan lele di Panolan, Bupati juga telah melakukan panen ikan nila di Desa Kedungtuban. Hal ini menegaskan komitmen Pemkab Blora dalam mendukung sektor perikanan sebagai bagian dari strategi ketahanan pangan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
(SUBEKAN – Harianmuria.com)