KUDUS, Harianmuria.com – Museum Jenang Kudus tengah menyelesaikan pembangunan ruangan baru untuk memamerkan puluhan Kaligrafi asli Kudus. Rencananya ruangan tersebut akan diberi nama Galeri Kaligrafi Indonesia Al-Quds.
Mengusung tagline “Mahakarya Mendunia Putra Kudus”, galeri Al Quds akan menjadi wadah yang mengeksplor karya-karya Kaligrafi para seniman Kudus. Di ruang seluas 2000 meter persegi itu, akan didesain instalasi yang memajang 36 karya kaligrafi baik 2 dimensi maupun 3 dimensi. Sedang di tengah-tengahnya, sudah didesain ornamen kaligrafi dari kayu yang berjudul Al Ittihad karya Muhammad Assiry dengan filosofi persatuan antara Tuhan dengan hambanya dalam mencapai kesucian atau sufi.
Hal tersebut dijelaskan oleh Direktur Utama Mubarokfood Muhammad Hilmy, ketika meninjau progres pembangunan ruang galeri yang sudah mencapai tahap 90 persen. Ia mengatakan galeri tersebut akan dilauncing pada tanggal 22 Oktober 2022 yang bertepatan dengan Hari Santri Nasional.
“Tahap sudah 90 persen, sementara ornamen-ornamennya masih 60 persen. Rencananya ini akan dilauncing bulan depan (Oktober) pada hari santri,” katanya, Selasa (27/9).
Hilmy menambahkan, pembangunan galeri kaligrafi Al Quds ini bertujuan untuk mengenalkan kepada masyarakat luas bahwa Kudus mempunyai potensi yang luar biasa dalam bidang seni kaligrafi. Dijelaskan, 35 kaligrafi yang dipajang nantinya merupakan karya dari 6 kaligrafer tingkat Asean.
“Kudus mempunyai potensi kaligrafi yang sudah sampai kelas nasional dan internasional, ini yang perlu kita syukuri dan ekplorasi ke masyarakat luas,” jelasnya.
Selain itu, usai melaunching galeri tersebut, pihaknya juga akan membuka kelas pelatihan untuk pelajar dan generasi muda Kudus supaya potensi kaligrafi terus dilestarikan. Bahkan dirinya mengungkap bahwa pelatihan itu akan dibuka dua minggu sekali pada hari Jumat secara gratis.
“Kami juga pengen mengangkat para kaligrafer di Kudus. Makanya nanti juga akan dibuka pelatihan kaligrafi, bahkan sudah ada satu seniman yang siap membimbing,” imbuhnya.
Dirinya berharap, dengan membangun ruang galeri kaligrafi tersebut dapat menjadi wahana wisata dan edukasi bagi generasi muda untuk lebih mengenal warisan pendahulu serta memperkuat nilai-nilai Gusjigang di Kudus.
“Karena Kudus terkenal dengan kota santri yang punya potensi luar biasa, kami ingin memunculkan kembali nilai-nilai Gusjigang, kesenian kaligrafi dan mengemasnya lewat seni instalasi,” bebernya. (Lingkar Network | Hasyim Asnawi – Harianmuria.com)