REMBANG, Harianmuria.com – Minimnya penerangan menjadi salah satu penyebab angka kecelakaan di Kabupaten Rembang tembus hingga 360 kejadian. Dari total kejadian, pada Januari-September 2024 sebagian besar kecelakaan terjadi pada malam hari.
Terbaru, Satlantas Polres Rembang menghubungi Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Rembang untuk memperbaiki kembali lampu penerangan di Jalan Pantura yang melintas Kecamatan Sarang. Tindakan tersebut dilakukan untuk mencegah kecelakaan yang diakibatkan minimnya penerangan.
Kanit Gakkum Satlantas Polres Rembang, IPDA Rahmat Hersa Widiatmoko mengatakan penerangan jalan di wilayah pedesaan lebih parah jika dibandingkan dengan Jalan Pantura. Menurutnya, penerangan di jalan pedesaan sangat minim bahkan hampir tidak ada.
“Minim bahkan hampir tidak ada. Ibaratnya Rembang ini kan wilayah kebanyakan desa ya. Kalau Pantura Alhamdulillah kemarin itu di Sarang perbatasan itu lampunya mati sekitar 8 meter, tapi sudah kami hubungi Dishub untuk diperbaiki, seminggu sudah nyala semua,” ujarnya pada Kamis, 3 Oktober 2024.
Untuk wilayah yang rawan akan terjadinya kecelakaan, lanjut IPDA Rahmat, seperti Kecamatan Kaliori, Rembang kota, Lasem, Sluke, Kragan dan Sale. Terbanyak, kecelakaan terjadi di Kecamatan Kaliori dan Rembang kota.
“Area rawan banyak. Tapi yang paling mendominasi itu Kecamatan Kaliori. Ibaratnya sering terjadi, tapi lokasinya di situ-situ saja, ada dua titik. Yang kedua di Kecamatan Rembang kota ada 8 titik. Kemudian di Lasem juga lumayan banyak. Karena disana itu kotanya besar disana, rame-ramenya di Lasem. Kemudian di Sluke. Kemudian di Kragan, Pantura juga. Sale, ini ada di selatan perbatasan Jawa Timur. Kemudian di Sulang,” paparnya. (Lingkar Network | Setyo Nugroho – Harianmuria.com)