REMBANG, Harianmuria.com – Bulan April menjadi momen peringatan pahlawan emansipasi wanita bangsa Indonesia, Raden Ayu (RA) Kartini. Serangkaian kegiatan telah digelar di kabupaten Rembang untuk menyemarakkan Hari Kartini ke-144, mulai dari ziarah ke makam RA Kartini, lomba karawitan, membatik hingga dolanan anak tradisional.
Tahun ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang istri dari Bupati Rembang Raden Adipati Djojoadiningrat itu dengan diisi kegiatan baru. Kegiatan ini mulai dilaksanakan sejak 2022 bernama “Kartini Mengaji” yang menggantikan agenda kirab pataka. Usai adanya koordinasi data dan sejarah, RA Kartini termasuk muslimah yang agamis dan menjadi santri ulama besar Semarang KH Muhammad Sholeh bin Umar (Kiai Haji Sholeh Darat).
Sejarah telah mencatat bahwa Kiai Soleh Darat pernah menghadiahkan tafsir Al-Quran kepada RA Kartini. Tafsir Qur’an tersebut sampai saat ini masih tersimpan dan terjaga di museum RA Kartini.
Kepala Sub Koordinator Sejarah, Museum dan Cagar Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar) Kabupaten Rembang, Retna Dyah Radityawati menuturkan RA Kartini sering mengikuti pengajian Kyai Soleh Darat di Demak. Tafsir Al-Quran pemberian KH Soleh Darat sebagai hadiah pernikahan sang murid saat menikah.
“Jadi kado itu diberikan Kiai Soleh Darat karena RA Kartini adalah sosok yang menginspirasinya menuliskan terjemahan atau tafsir Al-Quran. Karena pada saat Kartini mengikuti kajian yang dari Kiai Soleh Darat, Beliau mengajukan sebuah masukan kalau mengikuti kajian dari Kiai itu tidak hanya menirukan bacaan dari seorang Kiai tapi juga harus mengetahui makna, itu yang membuatnya tergugah.”
Perempuan yang akrab disapa Nana itu mengatakan tafsir Al-Quran ini menjadi salah satu barang yang dibawa Kartini saat pindah dari Jepara ke Rembang. Selama di Rembang RA Kartini banyak merenung dan mempelajari tafsir Al-Quran tersebut.
“RA Kartini menemukan ke-Tuhanannya selama tinggal di Rembang saat merenung, mempelajari tafsir Al-Quran ini.”
Nana menyebut sebagai seorang istri, RA Kartini juga ingin membina rumah tangga yang sakinah, mawadah dan warohmah sebagaimana yang ada di dalam surat An-Nisa. (Lingkar Network | R Teguh Wibowo – Harianmuria.com)